Turunkan Angka Stunting, Pemkab Kuningan Libatkan TNI Sebagai Bapak Asuh

Turunkan Angka Stunting, Pemkab Kuningan Libatkan TNI Sebagai Bapak Asuh

Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Komandan Korem (Danrem) 063/SGJ Sunan Gunung Jati Cirebon Kolonel Inf Dany Rakca, Dandim 0615 Kuningan Letkol CZI David Nainggolan, bersama sama mendorong percepatan penanganan dan pencegahan stunting.-Ist-

"Saya ingin di Kabupaten Kuningan ini merdeka stunting," kata Danrem.

Sementara itu, Bupati Kuningan H Acep Purnama menyampaikan, percepatan penurunan stunting merupakan program nasional yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.

Untuk penanggulangannya melibatkan multisektor, percepatan penurunan stunting dilakukan melalui intervensi gizi spesifik (bidang kesehatan) dan intervensi gizi sensitif (di luar bidang kesehatan).

BACA JUGA:Beredar Isu KPM Sudah Kantongi Cadir PDAU Kuningan, Pengamat: Buktikan!

“Upaya ini akan lebih efektif apabila dilakukan secara konvergen dari berbagai sektor," kata Bupati Kuningan.

Menurut Bupati, Pemda Kuningan melalui SKPD terkait telah melakukan beberapa intervensi bekerjasama dengan sektor swasta, universitas, baznas, PMI, organisasi profesi, maupun asosiasi atau perhimpunan.

Beberapa sektor tersebut secara langsung maupun tidak langsung berdampak pada penurunan stunting.

"Untuk menambah akselerasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kuningan, maka perlu adanya pendampingan secara langsung melalui program bapak asuh anak stunting,” katanya.

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Kuningan H M Ridho Suganda SH MSi menjelaskan, ada tiga tahapan kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting.

BACA JUGA:Gepeng di Lamer Oleced Meresahkan, Ternyata Warga Luar Kuningan

Tiga tahapan tersebut di antaranya, SK Bupati tentang Pembentukan Tim Percepatan Penurunan (TPPS) Kabupaten Kuningan, pemetaan dan analisis situasi program terkait stunting.

Menurut H M Ridho, dari analisis tersebut menghasilkan 48 Desa Lokus Intervensi Stunting Tahun 2022 yang merupakan gabungan sejak tahun 2019-2022 dan Rembuk Stunting yang menghasilkan komitmen bersama kegiatan intervensi di desa lokus yang akan dilakukan oleh berbagai sektor.

“Ada beberapa kegiatan yang sudah, sedang direncanakan oleh beberapa SKPD terkait, di antaranya intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif,” terang Ketua TPPS Kabupaten Kuningan ini. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: