Antisipasi Kebakaran Gunung Ciremai, TNGC Bikin Sekat Bakar Sepanjang 40 Kilometer

Antisipasi Kebakaran Gunung Ciremai, TNGC Bikin Sekat Bakar Sepanjang 40 Kilometer

KUNINGAN, RADAR KUNINGAN - Setiap musim kemarau, kebakaran hutan di Gunung Ciremai kerap terjadi.

Setiap masuk musim kemarau, nyaris setiap tahun lahan hutan di gunung tertinggi di Jawa Barat itu, tidak bisa dihindari.

Petugas Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) telah membuat sekat bakar sepanjang 40 kilometer untuk antisipasi kebakaran hutan di kawasan Gunung Ciremai.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai Teguh Setiawan mengatakan, persiapan penanganan kebakaran hutan kawasan Gunung Ciremai telah dilakukan sejak awal musim kemarau pada Mei lalu. 

Persiapan mencakup sarana dan prasarana yang dibutuhkan hingga personel yang akan dilibatkan.

BACA JUGA:2022, Tour de Linggarjati Kembali Digelar, Azrul Ananda Bakal Datang ke Kuningan

"Kami sudah buat sekat bakar sepanjang 40 kilometer dengan lebar 3 meter di daerah rawan kebakaran. Sekat bakar ini akan berfungsi sebagai jalur kontrol sekaligus untuk mencegah api lompat apabila terjadi kebakaran," ungkap Teguh kepada Radar Kuningan, Rabu 3 Agustus 2022.

Selain telah menyiapkan sekat bakar, pihaknya telah menyiapkan puluhan embung atau penampungan air di daerah yang kering dan rawan terjadi kebakaran. 

Teguh memastikan, seluruh embung tersebut untuk saat ini masih dalam kondisi aman dengan keterisian air hampir 100 persen.

Ditambahkan Teguh, embung yang disediakan mencapai 23 titik yang selama ini dimanfaatkan oleh penduduk sekitar.

BACA JUGA:Rencana Penghapusan Tenaga Honorer, BKPSDM Kuningan: Jangan Galau dan Resah

"Hingga saat ini kondisinya masih aman dan siap digunakan apabila terjadi kebakaran hutan. Mudah-mudahan saja tahun ini tidak terjadi kebakaran," ujar Teguh.

Dikatakan, pihaknya juga telah mengaktifkan kembali kelompok masyarakat peduli api (MPA) yang selama ini sudah berkomitmen dalam menjaga kelestarian alam. 

Berbeda dengan tahun sebelumnya, menurut Teguh, keterlibatan MPA kali ini terbentuk atas dasar partisipasi masyarakat secara sukarela dari puluhan desa penyangga TNGC baik dari wilayah Kabupaten Kuningan dan Majalengka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: