Badugang Jaya, Legenda Sangkuriang Versi Kuningan, Membuat Sungai dengan Alat Kelamin

Badugang Jaya, Legenda Sangkuriang Versi Kuningan, Membuat Sungai dengan Alat Kelamin

Aliran Sungai Cimanis Kuningan yang memiliki legenda tentang Badugang Jaya.-Ist-

BACA JUGA:Sejarah Desa Cipetir Kuningan, Wabah Penyakit Mematikan Hingga Pohon Petir

Dikutip dari dapursastra.org, permintaan Putri Rundasih disanggupi Badugang Jaya, pembuatan sungai yang akan menghubungkan Dawuan Dalem ke Keraton Timbang Luhur dimulai malam hari.

Menurut cerita, Badugang Jaya membuat sungai tidak mempergunakan peralatan, melainkan menggunakan alat kelaminnya.

Tidak disebutkan ilmu apa yang dimilikinya, selain 'alatnya' yang difungsikan untuk membuat sungai, air seninya juga dipergunakan untuk menggali.

Dengan kesaktian yang dimilikinya, pekerjaan yang menjadi syarat sang pujaan hati, akhirnya hampir selesai sebelum fajar tiba.

BACA JUGA:Sejarah Desa Jalaksana, Ketangguhan Ayam Milik Gusti Sultan Matangaji Bertahan 40 Hari di Desa Laksana

Sang putri terkejut, hati kecil yang tetap menolak menerima lamaran, berusaha mencari akal untuk mengagalkan usaha Badugang Jaya.

Akhirnya sang putri lari ke arah timur sambil membawa kain putih lalu dibentangkan, di belakang kain putih dipasangi obor, sehingga dari kejauhan terlihat seperti matahari sudah terbit.

Badugang Jaya yang sedang menyelesaikan pembuatan sungai, tidak menyadari apa yang sudah diperbuat sang putri.

Badugang Jaya baru tersadar ketika sang putri menghampirinya untuk menoleh ke arah ufuk timur.

BACA JUGA:Sejarah Desa Japara, Peundeuy Raweuy Berubah Nama Setelah Tragedi Pemenggalan Kepala Santri

Dirinya terkejut ternyata fajar sudah menyingsing, dan suara ayam berkokok saling bersahutan.

Tidak bisa menerima kegagalan, Badugang Jaya akhirnya berubah pandangan, yang tadinya berhasrat kepada sang putri, berbalik arah ingin menghabisinya.

Putri Rundasih akhirnya lari ke arah utara menyusuri Sungai Cimanis dan bersembunyi di sebuah gua di wilayah Desa Ciawi Gajah, Kabupaten Cirebon.

Gua yang menjadi persembunyian putri, tidak bisa dimasuki olehnya, amarah yang masih memuncak menjadikan Badugang Jaya kalap dan berusaha mencari cara untuk menghabisi sang putri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: