Tujuh Desa Diterjang Tanah Longsor

Tujuh Desa Diterjang Tanah Longsor

Jalan penghubung antar desa amblas akibat bencana tanah longsor di wilayah Kabupaten Kuningan. (istimewa)--

Radarkuningan.com, KUNINGAN- Sejumlah peristiwa bencana alam berupa tanah longsor, terjadi di wilayah Kabupaten Kuningan selana musim penghujan ini. Akibat tanah longsor, menyebabkan jalan ambrol, terputus dan sulit dilalui kendaraan. Namun ada juga tanah longsor yang menimpa rumah- rumah penduduk terutama di wilayah yang masuk rawan bencana.
 
Warga sendiri sudah diingatkan Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana agar selalu waspada dan diaga saat hujan deras. Sebab, musibah bencana alam sulit diduga. Namun dengan sikap waspada, maka akan terhindar dari korban jiwa. 
 
 
"Kami selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana. Terlebih curah hujan dengan intensitas sedang sering terjadi disertai angin kencang. Kuncinya, selalu dan siaga untuk warga," imbau Indra. 
 
Indra memaparkam, setidaknya terdapat delapan titik terjadi longsor dan pergerakan tanah. Kejadian ini membuat jalan penghubung antar desa amblas hingga bangunan rumah yang tertimbun longsor.
 
Termasuk jalan kabupaten yang di Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru yang tertutup material tanah akibat tebing di sisi jalan runtuh dan menimpa badan jalan, Minggu 20 November 2022.
 
 
“Untuk bangunan rumah yang tertimbun akibat pergerakan tanah milik Pak Saprudin (60) di Desa Patala. Termasuk satu rumah Ibu Karyi (80) di bagian dinding belakang jebol akibat terjangan longsor, serta 5 rumah warga lain terancam,” jelas Indra.
 
Selain rumah, pergerakan tanah membuat lahan sawah seluas 2 hektare amblas. Indra mengaku, Tim BPBD Kuningan sudah diterjunkan untuk melakukan penanganan dan pemetaan area gerakan tanah.
 
“Longsor terjadi di tujuh desa yakni Subang, Bungurberes, Ciwaru, Selajambe, Cilebak, Sumberjaya, Pamulihan dan Cipedes. Akibat longsor membuat rumah warga rusak hingga jalan penghubung antar desa amblas terbawa longsor,” ujarnya.
 
 
Kemudian longsor di Pamulihan, menyebabkan jalan penghubung antar desa amblas. Selain jalan, akibat bencana alam ini sawah dan kolam warga juga terdampak dengan luas total kurang lebih 4.600 meter persegi.
 
“Longsor di Sumberjaya menimpa bagian atap rumah warga hingga mengalami kerusakan. Longsor juga menimpa akses jalan lingkungan sehingga tidak bisa dilalui kendaraan,” pungkas Indra.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: