Enam Desa di Kuningan Diterjang Angin Kencang, 10 Rumah Warga Alami Kerusakan
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kuningan menyebabkan bencana tanah longsor di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kuningan.--
Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan menyebutkan, peristiwa angin kencang dilaporkan terjadi di enam lokasi yang menyebabkan banyak pohon tumbang hingga beberapa di antaranya menimpa rumah warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Indra Bayu mengatakan, peristiwa angin kencang terparah terjadi di Desa Tanjungkerta, Kecamatan Karangkancana.
"Angin kencang melanda tiga dusun di Desa Tanjungkerta, menyebabkan tujuh rumah mengalami rusak ringan hingga berat serta satu mushola dan satu mobil warga ikut terdampak. Tim dari BPBD sudah bergerak ke lokasi melakukan assessement sekaligus mengirimkan logistik yang dibutuhkan untuk kegiatan penanganan di lokasi bencana," ungkap Indra.
Selain itu, lanjut Indra, musibah angin kencang juga melanda Desa Kaduagung, Kecamatan Karangkancana, menyebabkan satu rumah rusak ringan tertimpa pohon. Juga di Desa/Kecamatan karangkancana, mengakibatkan satu rumah warga rusak ringan karena tertimpa pohon jati yang tumbang.
"Kami sejak tadi malam langsung bergerak ke lokasi, dilanjutkan Jumat pagi dibantu petugas Damkar, TNI dan Polri bersama warga melakukan pembersihan material pohon tumbang sekaligus perbaikan rumah warga yang terdampak angin kencang. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, hanya beberapa rumah warga rusak dan kini sudah dalam penanganan dan perbaikan," papar Indra, Jumat 31 Maret 2023.
Selain musibah angin kencang, lanjut Indra, hujan deras yang terjadi pada Kamis sore hingga malam juga menyebabkan bencana tanah longsor di empat desa. Yaitu di Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru, tanah longsor terjadi di dua titik menyebabkan jalan desa tertimbun tanah longsor dan satu titik lainnya menimbun aliran Sungai Citaman. Tanah longsor di Cipedes juga menyebabkan dua rumah warga terancam longsor susulan.
"Sebagai tindakan darurat, kami sudah memasang cerucuk bambu untuk menahan tanah agar tidak terjadi longsor apabila hujan kembali turun," ujar Indra.
Di Desa Sukasari, Kecamatan Mandirancan, juga terjadi longsor kecil di kebun warga namun terbilang kecil dan tidak membahayakan warga sekitar. Bencana tanah longsor selanjutnya di Desa/Kecamatan Ciwaru, TPT dan bronjong kawat di bantaran Sungai Cipahing terkikis hingga menggerus separuh badan jalan desa hingga ambrol.
"Akses jalan Desa Ciwaru menuju Linggajaya untuk sementara hanya bisa dilalui satu arah. Untuk kendaraan tonase besar tidak bisa lewat, sehingga diarahkan lewat jalur lain yaitu Luragung-Cileuya-Sukasari-Karangkancana. Kami akan berkoordinasi dengan Dinas PUTR untuk penanganan jalan amblas Ciwaru ini," ungkap Indra. (Taufik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: