Masa Kecil Fery Farhati di Kuningan, Belum Ada Listrik dan TV, Langganan Majalah dari Cirebon

Masa Kecil Fery Farhati di Kuningan, Belum Ada Listrik dan TV, Langganan Majalah dari Cirebon

Fery Farhati nostalgia masa kecil di Kuningan bersama teman-temannya.-Anies Baswedan/Youtube-radarkuningan.com

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COMFery Farhati Ganis dan Anies Baswedan yang sama-sama lahir di Kabupaten KUNINGAN, ternyata memiliki masa kecil yang jauh berbeda.

Pasangan ini, baru ditakdirkan bertemu di Universitas Gadjah Mada (UGM) saat keduanya kuliah dan tinggal di Jogjakarta.

Fery Farhati bercerita, dirinya adalah anak keempat dari empat bersaudara dan ketika itu orang tua sangat protektif terhadap anak bungsu.

“Sampai SMA saya belajar di Kuningan. Karena anak bungsu, jadi agak protektif soal aktivitas. Berbeda dengan anak pertama yang lebih banyak aktivitas,” katanya.

BACA JUGA:Satu Almamater? Ternyata Fery Farhati Istri Anies Baswedan Juga Lahir di Kuningan, SD Sampai SMA di Sekolah In

Diceritakan Fery, pada saat dirinya masih kecil, jangan dibayangkan Kabupaten Kuningan sudah seperti sekarang ini.

Di sana listrik pun belum ada. Padahal keluarga Fery tinggal masih di area pusat kota. Lantaran belum ada sambungan listrik, televisi dan lampu penerangan pun tentu belum ada.

“Kita ini di Kuningan, waktu itu masih tidak ada lampu dan belum masuk listrik. Pakai lampu semprong. Toko buku hanya ada 1, itu pun hanya buku pelajaran. Yang membeli hanya anak sekolah,” ungkapnya.

Kendati demikian, keterbatasan tersebut tidak lantas membuat keluarganya tertutup dengan akses informasi dan perkembangan.

BACA JUGA:Cerita Masa Kecil Fery Farhati Istri Anies Baswedan di Kuningan, Ternyata Tinggal di Sini

Ayahnya justru berusaha untuk terus memberikan suplai bahan bacaan secara rutin untuk anak-anaknya. Adanya bahan bacaan majalah tersebut, menjadi hiburan yang selalu dinantikan.

“Ayah saya sengaja langganan majalah dari Cirebon yang datang seminggu atau sebulan sekali. Ada Majalah Bobo, Hai, Femina, Kartini. Pokoknya semua majalah pada waktu itu," katanya.

Majalah, kata Fery, sudah menjadi hiburan tersendiri, bahkan setiap langganan akan datang selalu berebut bersama kakak-kakaknya.

Padahal waktu itu, dirinya belum bisa membaca. Tetapi, sebenarnya yang diajarkan oleh orang tua adalah bagaimana anak-anak memiliki bahan bacaan di rumah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: