Warisan Besar Kakek untuk Anies Baswedan, Bukan Rumah di Kuningan, Oh Ternyata

Warisan Besar Kakek untuk Anies Baswedan, Bukan Rumah di Kuningan, Oh Ternyata

Anies Baswedan mengaku banyak mendapat warisan dari sang kakek AR Baswedan.-Istimewa-radarkuningan.com

BACA JUGA:Selain Jalan Baru Ada Rencana Tol Cirebon Kuningan Sepanjang 28 Kilometer, Keluar Sudah di Tempat Ini

Karena itu, Anies mengaku menjadi saksi bagaimana buku sangat berperan bagi keluarganya. Bahkan dirinya juga punya kesempatan membaca cerita, novel, fiksi dari perpustakaan di rumah.

“Itu di rumah kakek saya. Saya tinggal bersama mereka. Jadi itu masa kecil saya. Tanpa disadari, mereka juga membiasakan membaca. Kakek saya itu jurnalis. Setiap hari menulis. Sebagian besar bentuknya surat,” ungkapnya.

Salah satu pengalaman unik masa kecil Anies Baswedan adalah ketika membaca sebuah peristiwa, kakeknya lantas akan menulis surat dan kebanyakan dikirimkan kepada teman-temannya.

Karena kakeknya adalah seorang yang terlibat dalam pergerakan, sehingga di tahun 1980-an, banyak orang yang berkiprah di republik adalah teman-temannya.

BACA JUGA:Jadwal Penerbangan Bandara Kertajati Hari Ini Jumat 3 November 2023, Paling Banyak ke Bali

“Seminggu bisa 4 atau 5 kali lah menulis surat atau artikel. Saya sering dapat tugas jadi juru ketik. Kakek yang mendikte dan saya yang mengetik,” ungkapnya.

Satu hal yang diingat adalah penulisan surat dan artikel tersebut selalu dibuat 2 buah. Yakni satu untuk dikirim dan satu lagi disimpan.

Sehingga ketika mengetik selalu menggunakan 2 lembar kertas yang dilapisi karbon. “Jadi saya belajar mengetik, tidak pakai teori. Insya Allah saya mengetik itu bisa cepat sekali,” kata Anies.

Uniknya, di penghujung surat selalu diberi tulisan: Surat ini saya diktekan kepada cucu saya Anies. Tentu, itu membuat dirinya bangga.

BACA JUGA:Mengunjungi Rumah Sederhana Keluarga Anies Baswedan di Kuningan, Dulu Tidak Ada Listrik

“Karena itu dibuat rutin, jadi terbiasa. Setelah itu, tugas saya adalah ke kantor pos mengirimkan surat. Tanpa sadar saya belajar mengetik dan membaca. Tanpa disadari sudah diarahkan,” katanya.

Kemudian dalam urusan membaca, sejak Anies Baswedan mengaku sudah diberi cerpen. Karena anak-anak memang masih daya bacanya masih terbatas. Salah satu yang disukai adalah Anton Chekhov.

Tanpa sadar juga belajar untuk imajinasi. Berbeda dengan ketika menonton televisi yang secara visual mereka sudah ditunjukkan langsung.

Karena itu, Anies Baswedan mengaku banyak mendapatkan warisan dari sang kakek dan keluarga berupa keteladanan hingga pembiasaan terhadap membaca buku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: