Macan Tutul Jawa Gunung Ciremai Dipantau 36 Camera Trap, Dipasang di Lokasi Ini

Macan Tutul Jawa Gunung Ciremai Dipantau 36 Camera Trap, Dipasang di Lokasi Ini

Pemantauan macan tutul jawa di Gunung Ciremai menggunakan camera trap.-Agus Sugiharto-radarkuningan.com

Kuningan, RADARKUNINGAN.COM – Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) rutin melakukan pemantauan populasi macan tutul jawa yang merupakan satwa kunci di gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut.

Ada 3 satwa kunci Gunung Ciremai yang rutin dilakukan pemantauan termasuk habitat dan mangsanya yakni, macan tutul jawa (panthera pardus melas), surili (presbytis comate) dan elang jawa (nisaetus bartelsi).

Khusus untuk pemantauan macan tutul jawa di Gunung Ciremai dilakukan dengan pemasangan sebanyak 36 camera trap baik di wilayah Kabupaten Kuningan maupun Majalengka.

Namun dari 2 periode pemantauan yang dilakukan sejak Maret sampai dengan Oktober 2023, hanya ada 5 camera trap yang menangkap gambar gerak dari macan tutul jawa.

BACA JUGA:Daya Jelajah Rasi dan Slamet Ramadhan Lebih Jauh dari Macan Tutul Jawa Asli Gunung Ciremai, Ini Penyebabnya

Ketua Tim Pemantauan Macan Tutul Jawa Gunung Ciremai BTNGC, Dwi Suryana mengungkapkan, metode pemasangan camera trap di tahun 2023 memang berbeda dengan sebelumnya.

Tim menggunakan sebanyak 36 camera trap yang dipasang di 18 grid. Sehingga setiap grid ditempatkan 2 camera. Masing-masing grid tersebut memiliki lebar 2 x 2 kilometer.

Adapun pemilihan lokasi grid dan camera trap tersebut diantaranya mempertimbangkan kesaksian dari masyarakat maupun stakeholder lainnya yang pernah berjumpa secara langsung atau tidak langsung.

“Berjumpa secara langsung itu berarti melihat langsung. Kalau yang tidak langsung itu, melihat tanda-tada kehadiran seperti feses, bekas cakar di pohon dan lainnya,” katanya.

BACA JUGA:Sedang Dikembangkan Mikroba Sehat untuk Pertanian Penyangga Kawasan Gunung Ciremai

Seteah melakukan pemantauan dengan sistem grid tersebut, akhirnya ditemukan indikasi adanya individu macan tutul jawa asli Gunung Ciremai yang baru terpantau.

Dari gambar yang ada saat ini, diperkirakan jumlahnya ada 7 ekor macan tutul jawa di Gunung Ciremai dengan 3 diantaranya masih proses identifikasi apakah individu berbeda atau sama.

“Yang paling susah adalah tahapan setelah pengunduhan. Yakni identifikasi dan pengolahan datanya. Benar tidak apa kesaksian masyarakat. Kemudian apakah individu ini, sama dengan yang lain,” kata Dwi, kepada radarkuningan.com.

Dijelaskan dia, home range macan tutul jawa cukup luas. Saat menyusun desain survei, salah satu pertimbangannya adalah informasi perjumpaan oleh masyarakat atau stakeholder terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: