Ternyata Inilah Hukum Sterilisasi Kucing Dalam Islam, Benarkan Anabul Boleh Disterilisasi?

BACA JUGA:Rekomendasi Wisata di Kuningan Untuk Staycation, View Gunung Ciremai

Dan bagi para pemilik kucing, kalian perlu berbahagia karena setelah si anabul disterilisasi, kebiasaan buruknya buang air sembarangan ini akan berhenti, sehingga kalian tidak perlu repot menghilangkan aroma tidak sedapnya.

Tapi apa hukum sterilisasi kucing dalam Islam? Tentu saja hal ini diperbolehkan, berbeda dengan manusia yang haram hukumnya mengkebiri seorang pria.

Meskipun kucing adalah hewan kesayangan Nabi Muhamnmad SAW dan menjadi hewan yang suci, tapi kucing tetaplah hewan.

Dikutip dari Konsultasi Syariah berikut, Ustadz Ammi Nur Baits mengtakan bahwa hukum sterilisasi kucing dalam Islam adalah diperbolehkan jika hal tersebut memberikan manfaat atau ketika kucing tersebut mendatangkan mudharat.

BACA JUGA:7 Aktivitas Menarik jika Berkunjung ke Desa Wisata Cibuntu, Bisa Berkemah hingga Mainan Air

“Mengebiri kucing, jika itu memberikan manfaat atau menghindari madharat, hukumnya boleh.“ Demikian keterangan di Al-Kubro (al-Fatawa al-Hindiyah, 44:20).

Dalam keterangan lainnya, Imam Ibnu Utsaimin juga menyampaikan pendapatnya soal hukum sterilisasi kucing dalam Islam ini diperbolehkan saat prosesnya tidak menyakitinya.

Dan juga tindakan ini lebih baik dibandingkan membunuh kucing setelah hidup karena overpopulasi.

“Jika populasi kucing terlalu banyak dan mengganggu, sementara tindakan mengebiri tidak sampai menyakitinya, tidak masalah mengebiri kucing. Ini lebih baik dari pada membunuh setelah kucing itu hidup. Namun jika kucing itu tidak mengganggu, barangkali dibiarkan berkembang biak akan menyuburkan kebaikan.” (Fatawa Islamiyah, 4:448)

BACA JUGA:Resep Masakan Daging Ayam Untuk Kucing, yang Penuh Nutrisi dan Membuat Mereka Ketagihan!

Dan itulah tadi beberapa penjelasan tentang hukum sterilisasi dalam Islam yang perlu kalian ketahui sebelum mengambil tindakan kepada anabul.

Sumber: