Gunung Ciremai Miliki Banyak Kekayaan dan Potensi, dari 40 Koleksi Anggrek hingga Satwa Langka Dilindungi

Gunung Ciremai Miliki Banyak Kekayaan dan Potensi, dari 40 Koleksi Anggrek hingga Satwa Langka Dilindungi

Koleksi anggrek Gunung Ciremai yang terdata mencapai 40-an.-KSDAE KLHK-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Banyak keanekaragaman hayati yang berada di Gunung Ciremai. Dari 40 koleksi tumbuhan anggrek hingga satwa langka yang dilindungi. 

Selain itu, gunung tertinggi di Jawa Barat ini memiliki banyak potensi. Di antaranya adalah potensi pariwisata. Dari wisata alam hingga budaya.

Gunung yang berada di antara Kabupaten Kuningan dan Majalengka ini, juga terdapat banyak jalur pendakian. Setidaknya ada 3 jalur pendakian yang sudah sangat akrab di kalangan pendaki.

Soal kekakayaan hayati, di kawasan yang dikelola oleh Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) ini memiliki 119 koleksi tumbuhan. Ada 49 koleksi anggrek dan 76 non-anggrek.

BACA JUGA:Kucing Selalu Ingin Di Dekatmu? Inilah 8 Tanda Kucing Nyaman Dengan Pemiliknya yang Sering Tidak Disadari

Termasuk juga koleksi tanaman hias yang menarik. Di antaranya Kantong Semar atau Nepenthaceae dan Dadap Jingga atau Erythrina sp.

Dari 40 koleksi anggrek, rata-rata didominasi oleh jenis anggrek Vanda tricolor dan Eria sp. Untuk jenis anggrek terestial banyak ditemui varian Calenthe triplicata, Macodes sp, Cymbidium sp dan Malaxis iridifolia.

Mayoritas vegetasi hutan di gunung yang dikaitkan dengan cerita Mak Lampir ini, didominasi keluarga Huru (Litsea spp), Mareme (Glochidion sp) dan Mara (Macaranga tanarius).

Juga ada vegetasi Saninten (Castonopsis argentea), Sereh Gunung (Cymbophogon sp), Hedychium sp, Ariasema sp, dan Edelweis (Anaphalissp).

BACA JUGA:Kronologi 27 ABK Indonesia Ditahan di China, Kapal Dicegat Coast Guard, 21 Orang Belum Dipulangkan

Sementara itu, koleksi satwa langka di gunung ini di antaranya Macan Kumbang (Panthera pardus), Surili (Presbytis comata), dan Elang Jawa (Spyzaetus bartelsi). 

Ada lagi jenis satwa lainnya. Seperti Lutung (Presbytis cristata), Kijang (Muntiacus muntjak), Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), dan Ular Sanca (Phyton molurus).

Juga ada Meong Congkok (Felis bengalensis), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Ekek Kiling (Cissa thalassina), Sepah Madu (Perictorus miniatus), Walik (Ptilinopuscinctus), Anis (Zoothera citrina) dan berbagai jenis burung berkicau lainnya.

Di kawasan TNGC juga terdapat 20 jenis burung sebaran terbatas. Di antaranya terdapat 2 jenis burung terancam punah yaitu Cica Matahari (Crocias albonotatus) dan Poksai Kuda (Garrulax rufrifons).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: