Ketahui Bahaya Virus yang Dibawa Kucing untuk Ibu Hamil, Jaga Kebersihan Hewan Peliharaan

Ketahui Bahaya Virus yang Dibawa Kucing untuk Ibu Hamil, Jaga Kebersihan Hewan Peliharaan

Bahaya virus kucing untuk ibu hamil yang harus diketahui.-Istimewa-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Menjaga kesehatan dan kebersihan hewan peliharaan akan berpengaruh kepada pemilik secara langsung.

Sebab, hewan peliharaan seperti kucing kerap membawa penyakit dari virus maupun parasit yang menempel pada tubuh, bulu maupun bagian lainnya.

Misalnya, kucing dapat membawa parasit toxoplasma gondii yang menyebabkan toksoplasmosis yang bisa berdampak fatal bagi wanita dan ibu hamil.

Toksoplasmosis dapat membahayakan kehamilan dan janin, karena parasit tersebut dapat menembus plasenta dan menyerang janin.

BACA JUGA:Ada 2 Versi, Nama Kuda Perang yang Jadi Ikon Kabupaten Kuningan, Si Windu atau Winduhaji?

Meskipun toksoplasmosis tidak selalu memberikan gejala, infeksi ini dapat berisiko khususnya bagi wanita hamil dan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Infeksi toksoplasma pada awal kehamilan dapat menyebabkan janin mengalami perkembangan yang lambat, keguguran, atau kematian janin dalam kandungan kerusakan otak, gangguan hati, sakit mata, dan limpa pada janin.

Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghindari kotoran kucing dan memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar.

Ibu hamil harus waspada karena  penularan toksoplasmosis dari kucing ke manusia tidak terjadi melalui kontak langsung atau sentuhan dengan kucing itu sendiri.

BACA JUGA:Ganjar Pranowo Sebut Nilai Kemenhan di Bawah Prabowo Hanya 5, Anies: 11 dari 100

Sebaiknya hindari langsung dengan kotoran kucing dan minta orang lain untuk membersihkannya.

Adapun gejala yang terjadi saat terkena virus kucing seperti, demam, muntah, diare, penurunan berat badan, keram perut, kejang, kelelahan, dll.

Ibu hamil dapat melakukan skrining kesehatan untuk memeriksa apakah terinfeksi parasit Toxoplasma gondii.

jika ibu hamil mengalami terpapar virus kucing, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: