Ganjar Pranowo Sebut Nilai Kemenhan di Bawah Prabowo Hanya 5, Anies: 11 dari 100
Ganjar Pranowo menyampaikan nilai Kemenhan hanya 5.-Istimewa-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Sesi debat yang dihelat KPU until capres membahas pertahanan berlangsung cukup panas. Terutama pada sesi saling bertanya antar kandidat.
Pada giliran Anies Baswedan bertanya kepada Ganjar Pranowo, ditanya mengenai skor nilai Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto.
"Nilainya 5," kata Ganjar Pranowo. Seraya menambahkan bahwa dirinya berbekal data atas penilaian itu.
Salah satu yang disinggung Ganjar adalah perencanaan harus bottom up jangan top to bottom. Karena jangan sampai membeli alutsista yang tidak sesuai dengan kebutuhan.
BACA JUGA:Prabowo Sebut Ada yang Tak Objektif Memandang Pertahanan karena Ambisi
"Perencanaan bottom up adalah yang betul-betul dibutuhkan," tandasnya.
Merespons jawaban Ganjar, Anies Baswedan, menyatakan bahwa TNI - Polri sudah bekerja luar biasa di lapangan. Namun dari sisi kesejahteraan masih kurang diperhatikan.
"Di era SBY kenaikan gaji 9 kali, tetapi di era ini hanya 3 kali. Alutsista yang bekas risikonya keselamatan dari TNI kita. Mereka tidak didukung kebijakan. Skor-nya di bawah 5. Itu ketinggian Pak Ganjar," kata Anies.
Di momen itu, Ganjar kemudian menyela dan meminta Anies menyebut angka yang lebih detail. "Mas Anies tidak usah takut, sebut saja angkanya berapa?" tanya Ganjar.
BACA JUGA:Debat Capres Bahas Konflik Laut China Selatan, Anies Singgung Peran ASEAN
"11 mas, dari 100," sebut Anies merespons pertanyaan tersebut.
Di sesi berikutnya, giliran Prabowo Subianto yang bertanya kepada Anies Baswedan. Dia menyinggung pernyataan Cawapres Muhaimin Iskandar soal tidak perlu membeli alutsista karena kondisi saat ini tidak perang.
"Calon presiden bapak menyatakan, negara kita tidak dalam keadaan perang. Tapi hari ini, menyatakan anggaran pertahanan harus 1-2 persen dari PDB," tanya Prabowo.
Atas pertanyaan itu, Anies Baswedan menilai bahwa yang dimaksud adalah Pertahanan sesuai dengan ancaman. Bagaimana ancaman peretasan, judi online, terorisme.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: