Kisah Pangeran Kuningan, Putra Sunan Gunung Jati dan Kesuksesan Memerangi Portugis di Sunda Kelapa

Kisah Pangeran Kuningan, Putra Sunan Gunung Jati dan Kesuksesan Memerangi Portugis di Sunda Kelapa

Kisah Pangeran Kuningan putra Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien. Foto Masjid Tua Al Mubarok di Jakarta Selatan yang dibangun Pangeran Kuningan setelah perang melawan Pajajaran dan Portugis.-kemayoran kepu/Ist-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Kisah Pangeran Kuningan, sosok putra Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien yang sempat menjadi kandidat Sultan Cirebon.

Pangeran Kuningan merupakan anak Sunan Gunung Jati dan Putri Ong Tien yang lahir di Luragung (kini Kecamatan Luragung) Kabupaten Kuningan.

Sang pangeran lahir saat Syekh Syarif Hidayatullah didampingi Putri Ong Tien melakukan syiar Agama Islam di kawasan itu.

Nama aslinya adalah Raden Kemuning yang kemudian diberi gelar Pangeran Kuningan. Titel pangeran ini, tidak lepas dari kedudukannya di kerajaan yang merupakan putra seorang sultan.

BACA JUGA:Sosok Pangeran Kuningan yang Jejaknya Kian Tertutup Gedung Pencakar Langit Jakarta

Momen kelahiran itu, tercantum dalam naskah Purwaka Caruban Nagari: "....sawarsa tumuli Ki Sarip atemu tangan lawan Putri Ong Tin ing warsa ning Walandi sahasra patangatus wolung dasa pinunjul siji.”

Artinya: (Dengan puteri Ong Tin [pernikahanya terjadi] pada tahun Belanda, seribu empat ratus delapan puluh satu). 1 Pada tahun yang sama, yakni pada tahun 1481 Masehi, suami istri yang  berasal dari etnis yang berbeda tersebut, dikaruniai seorang putra dan ia adalah Pangeran Kuningan

Masa kecil dari Pangeran Kuningan memang dihabiskan di wilayah Kabupaten Kuningan. Sebab, ketika itu Sunan Gunung Jati menitipkannya kepada Ki Bratawiyana atau Ki Gedeng Kuningan.

Tidak hanya itu, seoran ksatria yakni Dipati Ewangga ditugaskan untuk menjaga sang pangeran.

BACA JUGA:Inilah 4 Tanaman Hias Cocok Diletakan Di Kamar, Selain Menjadi Dekorasi Indah Ternyata Berbagai Manfaatnya Loh

Salah satu kisah sukses dari Pangeran Kuningan adalah ketika pertempuran melawan Portugis di Sunda Kelapa.

Waktu itu, Portugis dan Kerajaan Pajajaran yang punya perjanjian penguasaan jalur laut, membuat Kesultanan Demak dan Kesultanan Cirebon meradang.

Hingga akhirnya menugaskan pengiriman pasukan yang dipimpin Pangeran Kuningan bersama Adipati Jayakarta atau Fatahillah.

Perang pada tahun 1527 tersebut berbuah manis, karena pasukan Pangeran Kuningan dan Fatahillah berhasil mengalahkan pasukan Pajajaran yang bermarkas di sebelah selatan Sunda Kelapa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: