Mitos Desa Pamulihan, Jika Tak Ingin Cepat Lengser, Pejabat Jangan Coba-coba Lewat Sungai Cisubang

Mitos Desa Pamulihan, Jika Tak Ingin Cepat Lengser, Pejabat Jangan Coba-coba Lewat Sungai Cisubang

Mitos di Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan salah satunya adalah terkait Sungai Cisubang. -Kuningan Kab/Ist-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Banyak mitos yang dipercayai oleh masyarakat Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan. Di antaranya adalah mitos sungai Cisubang.

Mitos Sungai Cisubang yang dipercaya oleh masyarakat desa yang masuk Kecamatan Subang Kuningan ini, juga terkait dengan sejarah desa tersebut.

Masyarakat desa setempat dulu meyakini tidak boleh pejabat atau pemegang kekuasaan, melintasi Sungai Cisubang.

Jangan coba-caba melanggar pantangan tersbut. Jika dilanggar, pejabat yang bersangkutan akan segera atau cepat lengser dari jabatannya.

BACA JUGA:Nama Desa Ini Bermula dari Cinta yang Ditolak, Juga jadi Saksi Lahirnya Penguasa Kabupaten Kuningan

Mitos itu sudah berlangsung lama. Bahkan hingga sekarang masih banyak yang percaya dengan mitos yang diyakini oleh masyarakat Desa Pamulihan itu.

Para pejabat yang ingin berkunjung ke Desa Jatisari yang masih masuk Kecamatan Subang, enggan untuk melintasi Sungai Cisubang. 

Para pejabat tersebut lebih memilih menghindari sungai yang berdekatan dengan Desa Pamulihan itu. Mereka mencari jalan lain atau lebih baik tidak berkunjung ke Desa Jatisari.

Membahas sejarah Desa Pamulihan, tidak lepas dari cikal bakal dan awal kehidupan masyarakat desa tersebut. Desa Pamulihan sekarang ini berasal dari Kedaleman Ketug.

BACA JUGA:Bahaya Efek Kucing Makan Makanan Pedas, Bisa Sebabkan Penyakit Mematikan!

Kedaleman Ketug merupakan pemerintahan setingkat desa pertama dan tertua di dataran tinggi Subang. Mulanya pusat pemerintahan berada di Babakan Ketug. Lokasinya berada di sebelah utara kampung Ciketug Desa Pamulihan.

Mulanya, pusat pemerintahan Kedaleman Ketug pindah ke Cibabangsalan. Kemudian Wirananggapati mengganti nama Kedaleman Ketug menjadi Desa Subang.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1630. Tahun tersebut merupakan lahirnya Desa Subang dengan kuwu atau kepala desa pertamanya, Wirananggapati.

Ketika Wirananggapati wafat kekuasaan Kedaleman diturunkan kepada putranya yang bernama Wisantaka Djanah. Hal ini terus berlanjut sampai kepada generasi ke-8 tahun 1850 sampai dengan 1880.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: