Mengungkap Ritual Kawin Macan Tutul, Termasuk Slamet dan Rasi, Raja Hutan yang Tinggal di Gunung Ciremai

Mengungkap Ritual Kawin Macan Tutul, Termasuk Slamet dan Rasi, Raja Hutan yang Tinggal di Gunung Ciremai

Macan tutul memiliki ritual kawin yang unik. -Istimewa - Diolah-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Ada ulasan menarik tentang tradisi kawin Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), termasuk yang tinggal di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).

Ulasan itu datang dari  pemerhati Macan Tutul Jawa, Anton Ario. Sosok ini sudah lebih dari 30 tahun serius mengamati kehidupan si Raja Hutan itu.

Anton Ario juga memungkinkan, terjadinya perkawinan antara macan tutul Slamet Ramadhan dan Rasi. Duo macan tutul berlainan jenis yang dilepasliarkan di kawasan gunung tertinggi di Jawa Barat tersebut.

Mulanya, Anton menyoroti soal Program Manager, Conservation International Indonesia. Program itu, merekomendasikan untuk melakukan translokasi ataupun introduksi macan tutul di Gunung Ciremai pada 2015.

BACA JUGA:Selama Bulan Kapit, Buya Syakur Yasin Punya Tradisi yang Unik, Menyendiri Selama 40 Hari di Tengah Hutan

Ketika itu, dia mengungkapkan, program itu terbilang baru. Terutama dalam konservasi karnivora di Indonesia. “Tujuannya untuk penguatan populasi secara alami,” imbuhnya.

Anton pun penasaran dengan pelepasliaran Rasi, macan tutul betina dan Slamet macan tutul jantan di kawasan Gunung Ciremai. Langkah itu memberi peluang agar upaya konservasi tidak jalan di tempat.

“Seharusnya pelepasliaran sepasang macan tutul yang kini mengisi kekosongan habitat di Ciremai dijadikan bahan literasi baru,” jelas penulis buku “Kucing-Kucing Liar” itu.

Dia berharap, perkawinan di antara mereka merupakan asa yang bisa terwujud. Walau, perjodohan dua macan tutul lain jenis di alam liar itu, belum tentu sukses.

BACA JUGA:Sebelum Meninggal, Buya Syakur Yasin Bicara Indonesia yang Damai, tapi Sering Pakai 'Ayat-ayat' Perang

Terlebih, jelas dia, sistem perkawinan macan tutul adalah promiscuity atau kawin dengan lebih dari satu pasangan. Betina akan kawin dengan jantan yang memiliki home range atau jelajah overlap dengannya. 

Dalam pengamatannya, macan tutul tidak memiliki musim berkembang biak khusus. Karnivora buas ini bisa kawin kapapun di sepanjang tahun.

Lebih 30 tahun dia mengamati macan tutul. Dia sangat paham tentang pola kawin mereka. Cakaran macan tutul pada pohon, selain penanda teritori, juga berfungsi untuk mencari pasangan. 

Selain itu, kebiasaan mendenguskan mulut ke tanah, juga cara komunkasi di antara mereka. Baik dengan yang berjenis kelamin sama atau yang berbeda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: