Bukit Bahohor, Bagian dari Bukit Pembarisan yang Membelah Kuningan, Rumah Karnivora Besar Termasuk Macan Tutul

Bukit Bahohor, Bagian dari Bukit Pembarisan yang Membelah Kuningan, Rumah Karnivora Besar Termasuk Macan Tutul

Bukit Bahohor di Desa Citapen, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan menjadi rumah untuk mamalia besar termasuk karnivora seperti macan tutul.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM – Sekitar tahun 2010, Radar Cirebon bersama dengan Yayasan Mukti Mandiri dan Peduli Karnivora Jawa pernah melakukan selusur alam terkait dengan pemantauan karnivora besar.

Salah satu hewan besar yang dicari ketika itu adalah harimau jawa (panther tigris sondaica) dan macan tutul jawa.

Pencarian jejak tersebut dilakukan bekerjasama dengan peneliti dari Peduli Karnivora Jawa, Didik Raharyono.

Sejumlah temuan pun didapatkan, baik feces hingga bekas cakaran pada pohon yang menandakan kehadiran karnivora besar Pulau Jawa tersebut.

BACA JUGA:Terdeteksi 3 Macan Tutul di Gunung Ciremai, Salah Satunya Jantan, Mungkinkah Rasi Sudah Beranak?

Sampai saat ini, Bukit Bahohor yang merupakan bagian dari Bukit Pembarisan diyakini menjadi rumah bagi mamalia besar untuk berkembang biak.

Kawasan hutan ini diyakin imenjadi rumah untuk macan tutul, macan dahan, meong congkok dan memiliki keanekaragaman hayati cukup tinggi.

Meski kawasan ini dikenal curam dengan kemiringan ekstrem, tetapi areal hutan dataran rendah ini memiliki kondisi ideal untuk mamalia besar berkembang biak.

Pasalnya masih banyak terdapat babi hutan yang merupakan makanan alami bagi mamalia besar dan karnivora seperti macan tutul.

BACA JUGA:2 Tiang Listrik Roboh Timpa Pengendara di Jalan Cadas Pangeran Atas, 3 Orang Luka-luka

Didik Raharyono yang baru kembali ke Bukit Bahohor, Desa Citapen, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan mengungkapkan, terjadi suksesi di kawasan tersebut dalam hal pemulihan ekosistem.

“Areal persawahan yang dulu berbatasan dengan hutan, sekarang ini sudah berubah menjadi area semak,” kata Didik Raharyono, kepada radarkuningan.com, Kamis, 18 Januari 2024.

Diungkapkan Didik, areal semak dari sawah penduduk yang ditinggalkan ini, memiliki tutupan cukup rapat. Sehingga menjadi lebih sulit ditembus.

Didik meyakini, kawasan ini adalah rumah bagi karnivora besar termasuk area hutan di Bukit Pembarisan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: