Tangkuban Perahu, Gunung Unik dengan 9 Kawah, Ada yang Tidak Boleh Dikunjungi karena Beracun

Tangkuban Perahu, Gunung Unik dengan 9 Kawah, Ada yang Tidak Boleh Dikunjungi karena Beracun

Kawah Gunung Tangkuban Perahu yang menjadi daya tarik wisata alam di Kabupaten Bandung Barat.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

Banyaknya kawah di Gunung Tangkuban Perahu tidak lepas dari peristiwa letusan yang terjadi pada 1,5 abad terakhir.

BACA JUGA:5 Daya Tarik Sirih Gading Jadi Tanaman Murah yang Berkelas Ini Sering diletakkan di Meja Hotel!

Banyaknya letusan tersebut, membuat Gunung Tangkuban perahu memiliki kawah yang tidak hanya 1 buah.

Yang terbesar adalah kawah ratu, bagian paling tinggi dan paling sering dikunjungi oleh wisatawan.

Kawah lainnya adalah Kawah Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak.

Untuk Kawah Domas, pengunjung masih bisa datang ke lokasi dan beraktivitas di sekitar areanya. Namun perlu berjalan kaki sekitar 1 kilometer.

BACA JUGA:Jalintim Kuningan Tidak Lagi Miliki Bukit Kembar, Pekerja Masih Tuntaskan Penataan Tebing

Di Kawah Domas ini, pengunjung masih aman untuk beraktivitas. Bahkan melakukan percobaan yang viral di media sosial, yakni memasak telur di air dengan suhu panas.

Sementara kawah lainnya relatif jarang dikunjungi dan tidak dibuka untuk umum. Misalnya Kawah Upas yang terpisah oleh tebing dengan Kawah Ratu.

Dulunya, kawah ini masih bisa dikunjungi dengan  berjalan kaki mengelilingi Kawah Ratu. Namun setelah terjadi longsor, tidak bisa lagi didatangi dan aksesnya pun sulit.

Kendati demikian untuk melihat aktivitas gunung api yang aktif ini, bisa disaksikan langsung di Kawah Ratu.

BACA JUGA:Prabowo Subianto Hadiri Undangan Pedagang Baso di Kota Bekasi, Ini yang Disampaikan

Sebaiknya pengunjung menggunakan masker untuk menghindari bau belerang yang menyengat. Sesekali kepulan asap terlihat dari dasar kawah.

Karena keunikanya, Gunung Tangkuban Perahu menjadi destinasi wisata alam yang menarik perhatian pengunjung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: