Makin Banyak Orang Tidur Pakai Smartwatch, Apa Keuntungan dan Kerugiannya?

RADARKUNINGAN.COM - Smartwatch tidak hanya menjadi perangkat untuk merekam aktivitas olahraga, detak jantung ataupun tekanan darah.

Peringkat jam pintar ini, sekarang juga sudah dilengkapi dengan pemindaian aktivitas tidur atau istirahat.

Produk smartwatch memiliki sensor yang mendeteksi tekanan darah dan indikator tubuh lainnya, sehingga bisa menilai aktivitas tidur seseorang.

Lewat fitur ini, anda bisa mengetahui seberapa baik kualitas tidur anda. Apakah benar-benar lelap, mendengkur atau tidur tidak nyenyak.

BACA JUGA:Harga Beras di Kuningan Naik, Bakal Ada Operasi Pasar Murah

Tidur merupakan aktivitas istirahat manusia yang sangat penting, karena pada fase ini seluruh organ tubuh beristirahat. Sehingga kualitas tidur akan sangat menentukan kebugaran fisik di keesokan harinya.

Samsung mencatat pada studi yang mereka lakukan bahwa semakin banyak orang tidur menggunakan smartwatch. Sebab, masyarakat makin menyadari pentingnya kualitas tidur.

Sehingga bisa memantau bagaimana kualitas tidur mereka di malam hari. Termasuk tekanan darah selama istirahat.

Peningkagan orang yang menggunakan smartwatch saat tidur meningkat sampai 182 persen, bila dibandingkan dengan tahun 2021 dan 2022.

BACA JUGA:PRAKTIS! Ini Cara untuk Membuat Makanan Kucing Kering, Awet dan Tahan Lama

Menariknya Samsung juga menemukan bahwa dari 716 juta aktivitas tidur yang direkam, justru terjadi tren penurunan kualitas tidur orang-orang. 

Data ini dicatat pada periode Juni 2021 sampai Mei 2023 melalui aplikasi Samsung Health dan Samsung Galaxy Watch.

Dari perekaman data ditemukan bahwa durasi tidur orang-orang turun dari 7 jam 3 menit menjadi 6 jam 59 menit. Padahal, ambang batas durasi tidur yang direkomendasikan oleh National Sleep Foundation adalah 7 jam.

Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang-orang terjaga pada saat seharusnya tidur atau beristirahat.

Sumber: