4 Fakta Ratu Nilakendra, Penerus Prabu Siliwangi yang Menganut Aliran Sesat, Gagal Mempertahankan Pajajaran

Menurut Carita Parahyangan, Ratu Nilakendra lebih percaya dengan jimat ketimbang kekuatan militer. Oleh karena itu, ketika Kerajaan Sunda hendak diserang oleh Kesultanan Banten, dia malah sibuk memasang jimat pelindung.

BACA JUGA:4 Destinasi Wisata Malam di Kuningan Jawa Barat, Ada Taman Seribu Sepeda Listrik

Naas, jimat-jimat yang dipasangnya itu, tidak mampu melindungi kerajaan. Sehingga berhasil ditembus pasukan Kesultanan Banten.

2. Menimbulkan kerusakan

Meski hanya memerintah selama 15 tahun, tapi Ratu Nilakendra benar-benar membuat banyak kerusakan. Di saat rakyat sedang susah, dirinya malah mempercantik taman kerajaan.

Dia juga menjalankan pemerintahan dengan cara yang tidak benar. Bahkan lebih mementingkan kemauannya sendiri, daripada kondisi rakyat dan kerajaan. 

Kondisi ini membuat pertahanan Kerajaan Pajajaran kian lemah. Sementara pengaruh Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon hingga Demak terus menguat.

BACA JUGA:Perhatikan 4 Cara Menyimpan Makanan Kucing Kalengan yang Sudah Terbuka, Khusus Wet Food

3. Kabur dari kerajaan

Pada buku Hitam Putih Pajajaran, Ratu Nilakendra dikisahkan melakukan blunder fatal. Saat terjadi serangan dari Kesultanan Banten, dirinya malah memasang bendera pusaka Ngibuda Sanghyang Panji dan berbagai jimat. 

Dia begitu yakin kalau bendera dan jimat yang sudah dipasang, dapat membuat musuh takut dan batal menyerang.

Namun yang terjadi adalah pasukan Kesultanan Banten mampu menembus pertahanan kokok Pakuan Pajajaran dan masuk ke pusat ibu kota pemerintahan. 

Karena kalah dalam peperangan itu, Ratu Nilakendra kabur ke wilayah Sukabumi Selatan. Kemudian wafat dalam pelariannya pada 1567 M.

BACA JUGA:5 Cara Mencegah Bau Kotoran Kucing di Rumah, Kebersihan Kotak Pasir Sangat Penting Diperhatikan Lho!

4. Menikahi selir ayahnya

Sumber: