Ramai Kartu Biru di Sepakbola Ditolak Sana-sini, IFAB Mau Bahas Ulang di Bulan Maret

Ramai Kartu Biru di Sepakbola Ditolak Sana-sini, IFAB Mau Bahas Ulang di Bulan Maret

Aturan kartu biru pada sepakbola yang direncanakan IFAB mendapatkan respons termasuk dari FIFA.-FIFA-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Gagasan aturan baru di bidang sepakbola yakni Kartu Biru mendapatkan penolakan dari berbagai pihak, tidak terkecuali FIFA yang menyebut penerapan di level kompetisi elit sebagai tindakan prematur.

Atas respons negatif itu, gagasan kartu biru yang disampaikan IFAB atau asosiasi dewan sepakbola internasional (International Football Association Board) akan melakukan pembahasan ulang.

Aturan kartu biru ini, awalnya menggunakan nama Sin Bin atau dalam terjemahannya berarti bilik dosa.

Pada aturan baru ini, pemain yang dianggap melakukan pelanggaran dan diberikan kartu biru oleh wasit harus keluar lapangan. Kemudian terkena sanksi tidak boleh bermain selama 10 menit.

BACA JUGA:Jika ke Desa Linggarjati Kuningan, Jangan Lupa Nikmati Kopi Sasadulur Cibunar, Kopi Khas Lereng Gunung Ciremai

Setelah itu, barulah pemain yang bersangkutan dapat kembali ke lapangan dan meneruskan pertandingan.

Tetapi, bila kembali terkena kartu biru atau kartu kuning, pemain tersebut akan mendapatkan kartu merah dari wasit.

Gagasan aturan yang disampaikan IFAB baru-baru ini, turut direspons negatif oleh para pelatih ternama seperti Jurgen Klopp, Mauricio Pochettiono dan lainnya.

Mereka menilai aturan tersebut mengada-ngada dan tidak semestinya diterapkan pada sepakbola modern.

BACA JUGA:Cek di Link Ini, Apakah Anda Sudah Masuk DPT atau Belum? Pemilu 2024 Tidak Lagi Gunakan Undangan Fisik

FIFA juga merespons bahwa penggunaan kartu biru pada kompetisi sepakbola level elit merupakan hal yang prematur dan tidak benar.

"Kabar penggunaan kartu biru di kompetisi sepakbola elite masih tidak benar dan prematur," tandas FIFA.

Disampaikan federasi sepakbola dunia tersebut bahwa uji coba terhadap aturan baru, seharusnya dilakukan secara berjenjang. Mulai dari level lebih rendah, kemudian ditingkatkan.

Tetapi, pengujian juga harus dilakukan secara bertanggung jawab dan dibatasi. Karena itu, FIFA akan membahas ulang agenda ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: