Luruskan Sungai Cisanggarung Hanya dengan Alat Kelamin, Salah Satu Legenda Desa di Pedalaman Kuningan

BACA JUGA:Kenapa Kucing Tidak Menghabiskan Makanannya Dan Masih Minta Makan? Ketahui 4 Alasannya Berikut

Dari rindangnya pohon beringin itu, rakyat kerajaan tersebut terlindungi dari panas dan hawanya pun menjadi sejuk.

Di lain daerah terdapat kerajaan yang bernama Negara Pasir Pugag. Rajanya seorang raksasa bernama Duruwiksa.

Duruwiksa ingin sekali menjadikan Putri Gandayang Sari menjadi istrinya. Suatu ketika Duruwiksa melamar Putri Gandayang Sari, tetapi ditolak karena Putri tidak mau mempunyai suami seorang raksasa.

Karena lamarannya ditolak, Duruwiksa menghilang. Raganya masuk ke dalam pohon beringin yang ada di Nagri Laris Manis itu.

BACA JUGA:2 Tempat di Kabupaten Kuningan Ini Diyakini Miliki Kandungan Emas, Salah Satunya Dijadikan Objek Wisata Sungai

Sehingga terjadilah malapetaka. Pohon beringin mendadak mengering. Daunnya bergugugran, batang dan rantingnya kering.

Hawa di daerah tersebut menjadi panas dan terjadi kemarau yang panjang. Tanaman yang tadinya subur, banyak yang gagal panen. Hidup rakyatpun menjadi susah.

Suatu waktu dari Negara Alas Peuntas, datang seorang ksatria gagah perkasa. Pria itu sangat tampan dan sakti.

Dia datang ke Nagri Laris Manis untuk melamar Putri Gandayang Sari. Ksatria itu bernama Samundaka.

BACA JUGA:Kenapa Ular Takut Kucing? Ini 5 Tips Cegah Ular Masuk Rumah dengan Pelihara Kucing

Lamaran Samundaka diterima oleh Putri Gandayang Sari tetapi dengan memenuhi 2 syarat.

Pertama, Samundaka harus meluruskan sungai Cisanggarung untuk berlayarnya Putri Gandayang Sari dengan Samundaka apabila sudah menikah.

Dan memang pada waktu itu sungai Cisanggarung tidak lurus harus berputar dulu ke Pasir Pugag. Sedangkan Pasir Pugag negaranya Duruwiksa, yang lamarannya ditolak oleh Putri Gandayang Sari.

Syarat kedua, Samundaka harus mengalahkan Duruwiksa. Tujuannya agar kesusahan rakyatnya bisa hilang.

Sumber: