Situs Lingga Sagarahiang Kuningan, Punden Berundak Berusia 4.000 Tahun Sebelum Masehi

Situs Lingga Sagarahiang Kuningan, Punden Berundak Berusia 4.000 Tahun Sebelum Masehi

Situs Lingga Sagarahiang, Kabupaten Kuningan yang berbentuk punden berundak.-Laurio Leonald - Tangkapan layar-radarkuningan.com

BACA JUGA:UNIK! Ini 5 Alasan Kenapa Kucing Suka Berada Di Dalam Kardus, Ternyata Hal Sederhana yang Bikin Kucing Bahagia

Bangunan punden berundak di Situs Lingga ini, sepintas mirip dengan di Situs Purbakala Cipari.

Batu punden atau punden berundak merupakan susunan batu menyerupai teras piramida.

Bangunan ini biasanya memiliki banyak temuan benda megalitik. Atau ditempatkan makam seseorang yang dianggap tokoh.

Fungsi lainnya adalah sebagai tempat untuk menggelar upacara adat dan pemujaan arwah nenek moyang.

BACA JUGA:Sering Menemukan Ular Di Rumahmu? Segera Tanam 6 Tanaman Penangkal Ular Agar Ular Pergi dan Tidak Kembali Lagi

Pada struktur punden berundak juga terdapat menhir atau batu tegak. Menhir menyerupai tugu yang dibenamkan ke dalam tanah.

Biasanya, menhir dianggap sebagai tugu peringatan atau lambang bagi orang yang telah meninggal dunia.

Menurut para arkeolog, menhir pada punden berundak di Situs Lingga menandakan bahwa itu adlah peninggalan prasejarah dan diperkirakan sudah berusia 4000 tahun sebelum masehi.

Jika, situs ini berusia 4000 tahun Sebelum Masehi, maka kemungkinan di sini juga sudah terdapat kehidupan manusia di daerah Kuningan.

BACA JUGA:Buka Puasa Menyenangkan di Majalengka, Ini 6 Tempat yang Perlu Dicoba

Sebelumnya dinyatakan bahwa ±3500 Sebelum Masehi di daerah Kuningan sudah terdapat kehidupan manusia dengan ditemukannya benda-benda zaman pra sejarah.

Yakni zaman Neolitikum dan Megalitikum di Situs Cipari alias Museum Purbakala Cipari pada tahun 1972 yang menunjukan bahwa Situs Cipari mengalami dua kali masa pemukiman.

Yaitu masa akhir Neolitikum dan awal pengenal perunggu yang berkisar pada tahun 1000 Sebelum Masehi sampai 500 Sebelum Masehi.

Pada waktu itu masyarakat telah mengenal organisasi yang baik serta kepercayaan berupa pemujaan terhadap nenek moyang (animisme dan dinamisme).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: