Sepenggal Kisah Warga Kuningan Dikirim ke Suriname, Menuju Tanah Tak Bertuan

Sepenggal Kisah Warga Kuningan Dikirim ke Suriname, Menuju Tanah Tak Bertuan

Kisah warga dari Kabupaten Kuningan yang dikirim ke Suriname, Amerika Selatan.-Tangkapan Layar Buku Kabar Tersiar-radarkuningan.com

BACA JUGA:Bukan Sekedar Gigitan Biasa Anabul, Inilah 3 Alasan Kucing Menggigit yang Membuat Pemiliknya Bertanya-tanya!

Di dalamnya juga dimuat aturan mengenai pemidanaan atau Poenale Sanctie. Koeli Ordonantie kemudian direvisi tahun 1889.

Sejak itu, dilakukan pengiriman besar-besawan pemuda, Jawa Sunda, Madura dan Batak didatangkan ke Suriname untuk bekerja di perkebunan setempat.

Gelombang pertama pengiriman buruh diberangkatkan dari Batavia pada 21 Mei 1890 dengan Kapal SS Koningin Emma.

Pelayaran jarak jauh ini singgah di negeri Belanda dan tiba di Suriname pada 9 Agustus 1890. Jumlah TKI gelombang pertama sebanyak 94 orang terdiri 61 pria dewasa, 31 wanita, dan 2 anak-anak.

BACA JUGA:Situs Lingga Sagarahiang Kuningan, Punden Berundak Berusia 4.000 Tahun Sebelum Masehi

Hingga 1939 mencapai 32.986 orang, dengan menggunakan 77 kapal laut.

Dari wilayah Kuningan, saya menemukan lebih dari 30 buruh kerja kontrak di Suriname. Mereka berasal dari Haurkoneng, Gandasoli, Karangmangu, Ciawigebang, Awirarangan, Cijoho, Darma, Bojong Cilaja dan lainnya.

Salah seorang buruh kontrak asal daerah Kuningan adalah Anta. Anta adalah pria asal Giboeg, dekat Kota Kuningan.

Pada 27 Juli 1925, Anta, pria bertinggi 160 cm itu bersiap meninggalkan kampung halamannya. Di usianya yang baru menginjak 23 tahun, ia hendak berlayar menuju Suriname.

BACA JUGA:6 Penyebab Ular Masuk Ke Dalam Rumah Yang Jarang Kamu Sadari, Yuk Simak Faktor Penyebabnya

Berangkat dari Tanjung Priok, Anta dan banyak imigran dari Jawa akan dipekerjakan di Paramaribo.

Ia bekerja di perkebunan Belwaarde. Melalui kapal “Samarinda,” tibalah dia di Paramaribo dan bekerja sejak 13-9-1925 hingga 13-9-1930.

Pria asal Giboeg bekerja di negara koloni Belanda. Anta, bersama-sama dengan puluhan ribu warga Hindia, didatangkan ke Suriname. 

Ada 17 nama imigran yang menjadi pekerja di perkebunan milik pemerintah kolonial di Suriname yang berasal dari wilayah Cilimus dan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: