Survei Membuktikan: Warga Kabupaten Kuningan, Ciamis, Tasik Paling Tidak Betah di 'Lembur'

Survei Membuktikan: Warga Kabupaten Kuningan, Ciamis, Tasik Paling Tidak Betah di 'Lembur'

Angka migrasi neto sumur hidup dari Kabupaten Kuningan termasuk yang tertinggi di Jawa Barat.-Seno Dwi-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Warga Kabupaten Kuningan bisa dibilang 'tidak betah' di Kampung Halaman dan banyak merantau ke luar daerah, bahkan migrasi seumur hidup.

Hal tersebut terlihat dari hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) yakni, Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Provinsi Jawa Barat yang dipublikasikan di tahun 2023.

Berdaarkan hasil survei tersebut, ternyata warga Kabupaten Kuningan menjadi yang paling tidak betah di kampung halaman alias lembur, sehingga melakukan migrasi baik risen maupun seumur hidup.

Berdasarkan hasil sensus yang dilakukan oleh BPS, bahwa 10,49 persen warga dari Provinsi Jawa Barat lahir di provinsi lain atau rasionya adalah 105 dari 1.000 penduduk.

BACA JUGA:Walaupun Sangat Menggemaskan, Ternyata Bulu Kucing juga Berbahaya untuk Anak! Ini Dia Gejala Penyakitnya

Sementara untuk angka migrasi neto seumur hidup antar kabupaten/kota, warga Kabupaten Kuningan termasuk yang tertinggi meninggalkan daerahnya bersama dengan Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.

Angka migrasi neto seumur hidup antar kabupaten kota untuk Kuningan adalah -13,07 persen.

Berikutnya Kabupaten Tasikmalaya -14,03 persen dan Kabupaten Ciamis adalah -19,88 persen.

Artinya, Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya dan Kuningan memiliki tingkat migrasi neto seumur hidup antar kabupaten/kota terendah di Provinsi Jawa Barat.

BACA JUGA:Menu Sahur Menambah Energi, 5 Pilihan Makanan yang Mengenyangkan dan Bergizi untuk Sahur

Sebab, jumlah penduduk migran seumur hidup yang keluar daerah lebih tinggi daripada penduduk yang masuk ke tiga kabupaten tersebut.

Menariknya, proporsi penduduk berstatus migran seumur hidup antar provinsi tertinggi adalah pada generasi X dan milenial yakni rentang usia 26-41 tahun dan 42-57 tahun.

Sebaliknya, kabupaten/kota dengan angka migrasi neto seumur hidup terendah adalah Kota Depok, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.

Yakni jumlah migrasi seumur hidup yang datang jauh lebih banyak daripada penduduk yang keluar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: