Jejak Letusan Gunung Ciremai, Jalur Lahar Sudah Tergambar Pada Lukisan Tahun 1775

Jejak Letusan Gunung Ciremai, Jalur Lahar Sudah Tergambar Pada Lukisan Tahun 1775

Jejak erupsi atau letusan Gunung Ciremai terlihat pada lukisan yang dibuat di tahun 1775.-Sumber: Perpusnas RI-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Riwayat letusan Gunung Ciremai memang tidak diketahui secara pasti, terutama di bawah tahun 1900-an.

Pasalnya, ketika itu pendokumentasian dan pencatatan erupsi Gunung Ciremai tentu belum terlalu baik.

Namun dari catatan yang dipublikasikan selama ini, disebutkan bahwa Gunung Ciremai sudah beberapa kali erupsi dan terakhir kali terjadi pada 1937.

Selain erupsi, wilayah sekitarnya seperti Kabupaten Kuningan juga sempat diguncang beberapa kali gempa bumi tektonik.

BACA JUGA:Cocok untuk Kamar Tidur, Ini 5 Jenis Tanaman Penghasil Oksigen di Malam Hari, Bikin Tidur Nyenyak dan Nyaman

Misalnya pada 16, 21 dan 26 April 1973. Kendati demikian, tidak ada catatan lengkap terkait dengan dampak erupsi Gunung Ciremai.

Baik jumlah manusia, bangunan dan efek lainnya. Pasalnya, ketika itu belum banyak sumber yang mendokumentasikan.

Kendati demikian, jejak dari erupsi dan jalur lahar tersebut ternyata tergambar dari sumber dokumentasi.

Salah satunya lewat lukisan berjudul Het Gezigt van de Berg Frongang Nade Ceribonse berg at te sien Leggende op het Grotte Eyland Iava.

BACA JUGA:Kenapa Kucing Liar Suka Mengikuti Kita? Inilah 3 Penjelasannya, No 3 Sudah Pasti Suka Kamu!

Lukisan Johannes Rach tentang Gunung Ciremai tahun 1775 tersebut, memperlihatkan adanya jalur lahar atau lava.

Disebutkan bahwa lukisan dibuat di dekat Kota Cirebon. Terlihat penggambaran bahwa sebagian besar dataran masih berupa sawah dan pepohonan besar.

Terlihat pula gambar 3 orang Erupa yang sedang berburu di pagi hari.

Pada lukisan itu, tergambar dengan jelas jejak erupsi Gunung Ciremai dengan 2 jalur lahar yang bercabang dari arah puncak ke bawah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: