Asal Muasal Nama Goa Sunyaragi, Taman untuk Panyepi Ing Raga, Simak Penjelasannya, Oh Ternyata

Asal Muasal Nama Goa Sunyaragi, Taman untuk Panyepi Ing Raga, Simak Penjelasannya, Oh Ternyata

Asal muasal nama Goa Sunyaragi yang dulu merupakan sebuah taman kaputren.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

BACA JUGA:Kenapa Kucing Suka Mengikuti Kaki kita? Berikut 6 Alasan Kucing Melakukannya

Ini terkait dengan keberadaan Kerajaan Salakanagara di wilayah selatan Cirebon.

Setelah dibangun, komunitas Hindu marah karena komplek tersebut digunakan untuk taman kaputren.

Apalagi ada patung siwa yang suci bagi mereka. Sebab kemarahan itu, dibuatlah bendungan Sungai Situ Gangga.

Membendung, kata masyarakat Cirebon saat itu, dikenal dengan istilah dilandak. Makanya ada daerah di selatan Cirebon yang bernama Pelandakan.

BACA JUGA:Dihadiri oleh Camat Talun, Gebyar Ramadhan Masjid Besar An-Nuur Cempaka Arum Resmi Dibuka

Aliran Situ Gangga itu, kemudian dibuang ke arah timur dan diberi ciri pohon tanjung. Jadilah daerah itu diberi nama Kalitanjung.

Kendati demikian, besarnya aliran sungai tersebut membuat bendungan terjadi rembesan. Atau menurut bahasa Cirebon ketika itu, dikenal dengan istilah Nge-grenjeng (merembes). Akhirnya, digunakan untuk nama daerah Kampung Grenjeng.

Kemudian pada fase kedua yakni penyempurnaan Goa Sunyaragi dilakukan pada 1783 sampai dengan 1788.

Ketika itu, masa kepemimpinan Kesultanan Cirebon adalah Pangeran Amirsena dan diteruskan Sultan Matangaji.

BACA JUGA:Harus Peka! Ini 6 Tanda Kucing Sedang Marah Pada Pemiliknya, yang Sering Disembunyikan

Kedua tokoh tersebut diberi tempat yakni Pelataran Pande Kemasan. Atau dalam bahasa sekarang bisa disebut sebagai tempat cinderamata.

"Konsepnya zaman dulu orang berkunjung ke Sunyaragi masuk dari kolam, kemudian ke bangsal jinem, ke belakang dan keluar lewat Pelataran Mande Kemasan. Di situlah ada oleh-oleh atau cinderamata," kata Jajat.

Cinderamata yang diberikan adalah gelang, cincin, kalung dan pernak-pernik dari emas.

Hanya, Sultan Matangaji memerintahkan para pande yang diketuai oleh Ki Nataguna untuk membuat perlengkapan prajurit. Yakni tombak, anak panah, lembing, tamiyang, blandring.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: