Mitos Kucing Pembawa Sial Berdasarkan Serat Ngalamating Kucing dan Budaya Jawa, Simak 5 Ciri Ini

Mitos Kucing Pembawa Sial Berdasarkan Serat Ngalamating Kucing dan Budaya Jawa, Simak 5 Ciri Ini

Mitos kucing pembawa sial dalam budaya jawa berdasarkan pada Naskah Serat Ngalamating Kucing.-Buzzfeed - Tangkapan layar-radarkuningan.com

BACA JUGA:6 Rumah Makan Khas Sunda di Kuningan Jawa Barat yang Cocok Untuk Buka Puasa Bersama

Aja sira ngingu kucing/ Ingkang panjang butut ira/ Ules sarupa rupane/ Iku lamatipun ala/ Aran wisma mumama/ Pejah kulite kang ngingu/ Utama abang ulesnya//

Jangan kamu memelihara kucing yang panjang ekornya. Warna bulu sama dengan wajahnya. Itu pertanda keburukan. Disebut wisma mumama. Mati kulitnya yang memelihara. Utamakan warna merah.

5. Tampar Tali Wangsul

Berikutnya adalah kucing Tampar Tali Wangsul. Jenis ini diulas pada bait kesembilan.

BACA JUGA:Biar Lebih Hemat! Ini 6 Macam Bumbu Dapur yang Mudah Ditanam di Rumah, Jadi Tak Perlu Beli

Aja sira ngingu kucing/ Kupinge terus sedaya/ Ules sarupa-rupane/ Punika lamate ala/ Ingkang ngingu bandana/ Aran tampar tali wangsul/ Yen bundhel datan ngapaa//

Jangan kamu pelihara kucing telinga dan wajahnya berbulu. itu pertanda buruk. Yang memelihara akan mendapatkan halangan. Dinamakan Tampar Tali Wangsul, jika tumpul tidak masalah.

Selain itu, masih ada jenis lainnya yang juga dianggap kucing pembawa sial dalam mitos Budaya Jawa yakni Kala Ngumbara, Baya Ngacar, Lintang Kemukus, Wulan Krahingan.

Nah itulah mitos dalam budaya Jawa mengenai kucing pembawa sial berdasarkan Serat Ngalamating Kucing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: