Hutan 'Pamali' di Kuningan, Diyakini Jadi Sarang Macan Tutul, Letaknya Membentang di 4 Kecamatan

Hutan 'Pamali' di Kuningan, Diyakini Jadi Sarang Macan Tutul, Letaknya Membentang di 4 Kecamatan

Kabupaten Kuningan memiliki kawasan hutan yang dikeramatkan dan memiliki pamali terutama di wilayah Kecamatan Subang, Salajambe, Ciniru dan Hantara.-Yuda Sanjaya/Dok-radarkuningan.com

BACA JUGA:Apakah Bunga Pepaya Berbahaya? Temukan Jawabannya di Sini!

Kemunculan macan itu, mulanya dilihat oleh seorang warga yang tengah mencari buah pala. Saat tengah di atas pohon, warga melihat ada seekor macan tutul tepat berada di bawahnya.

Pencari pala itu pun menjerit ketakutan dan minta tolong. Setelah macan tersebut menjauh, pencari pala ini turun dari pohon dan langsung lari menuju ke pemukiman.

Kemudian warga sekitar pun datang lagi ke lokasi munculnya macan tersebut. Warga justru menjumpai macan dengan ukuran yang berbeda. Sehingga dimukimkan ada 2 macan tutul yang sudah mendekati Dusun Tajur itu.

Ukuran 2 macan tutul itu, menurut kesaksian warga ketika itu, yang satu kecil dan satunya lagi lebih besar. Dimungkinkan 2 binatang buas itu anak dan induknya.

BACA JUGA:Bunga Pepaya dapat Mengobati Penyakit Asam Lambung? Berikut Adalah Manfaat Bunga Pepaya untuk Pencernaan

Warga pun langsung melaporkan hal tersebut kepada petugas yang berwenang, yakni Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III Ciamis. Petugas pun langsung meninjau ke lapangan.

Kemudian dari hasil monitoring lembaga tersebut, dibenarkan jika ada macan tutul yang sudah mendekati pemukiman warga.

Namun posisi macan itu terjebak dan diam. Macan itu juga waspada karena berada di lingkungan masyarakat.

Sembari petugas memasang jebakan, warga sekitar pun dilarang beraktivitas di sekitar lokasi itu. Petugas pun sudah menyiapkan senapan bius.

BACA JUGA:Bunga Pepaya dapat Mengobati Penyakit Asam Lambung? Berikut Adalah Manfaat Bunga Pepaya untuk Pencernaan

Namun, lama ditunggu, 2 macan tutul itu tidak pula muncul. Petugas menduga, macan-macan itu sudah kembali ke habitatnya, di dalam hutan. 

Muncul dugaan, macan tutul yang dilihat warga itu terpisah dari indukannya saat bermigrasi. Sebab,  hutan di Desa Padahurip merupakan salah satu jalur migrasi yang sering dilalui satwa liar. Termasuk macan tutul.

Dari kejadian tersebut, warga pun menduga, jika macan tutul itu berada di hutan “pamali” yang berada di sekitar desa itu. Sebab, jika ada binatang buas mendekati kampung, selalu tidak terdeteksi lagi keberadaannya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: