Bantahan Peneliti Luar Negeri Terkait Bukti Harimau Jawa Masih Ada, Sebut Sudah Punah Sejak 1980-an
Sebuah jurnal internasional memuat respons terhadap hasil penelitian DNA yang dilakukan BRIN terhadap sampel rambut yang diduga Harimau Jawa.-Kolase foto BRIN - Istimewa-radarkuningan.com
2. Kemungkinan merupakan salinan pseudogen nuklir dari DNA mitokondria (Numt), dan
3. Pembaca tidak dapat mengevaluasi data asli.
Lebih lanjutnya, para peneliti luar mengungkapkan data bahwa belum ada konfirmasi harimau jawa sejak tahun 1970an (Seidensticker, 1987).
Ditambah dengan data yang menyebutkan bahwa subspesies ini secara resmi dikategorikan sebagai punah pada tahun 2008 oleh Daftar Merah Spesies Terancam Punah IUCN tahun 2008 (Jackson & Nowell, 2008).
Keraguan terhadap hasil penelitian pun terus berlanjut sehingga dilakukannya penelitian ulang dengan artikel Wiradeti dkk. Sebagai pembanding dan acuan awal.
Alasan-alasan yang digunakan para peneliti luar tersebut dibuat dalam 3 kesimpulan yang lahirlah kesimpulan bahwa tidak ada dukungan terhadap kesimpulan Wirdateti dkk. Alasan-alasan tersebut sebagai berikut:
1. Urutan yang penulis peroleh bukanlah segmen DNA mitokondria harimau
Analisis ini dilakukan bersama dengan urutan mtDNA lain yang diterbitkan dari spesies panthera (28 P. tigris, 3 P. Pardus, 3 P. leo, 3 P. onca, dan 3 P. Uncia).
Kemudian penjajaran tersebut dipangkas secara manual 72 bp dari kedua sisi yang menghasilkan matriks urutan nukleotida 971 bp tanpa celah data yang hilang.
Selanjutnya dibuatlah pohon filogenetik kemungkinan maksimum menggunakan IQ-TREE (v 2.3.0) dengan model HKY+G.
Didapatkan kesimpulan bahwa dari dua sudut pandangan pola filognetik maupun jarak genetik yang dihasilkan oleh Wirdateti dkk. Menunjukan perbedaan yang signifikan dari semua rangkaian mtDNA subspesies harimau.
2. Urutan yang diperoleh penulis kemungkinan besar adalah segmen DNA inti mitokondira
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: