Ternyata Ini Alasan Kenapa Semut Dilarang Dibunuh Dalam Islam Walau Jadi Hama di Rumah

Dalam buku tersebut diterangkan bahwa membunuh semut dilarang karena serangga ini salah sat makhluk Allah SWT yang senantiasa bertasbih atau memuji-Nya.

Hal ini juga sependapat dengan hadits riwayat Abu Hurairah berikut, yang berkata:

BACA JUGA:Kenapa Ada Banyak Semut Merah di Rumah? Ternyata Ini 5 Alasannya, Bisa Jadi karena Cuaca Panas

BACA JUGA:Ketahui Sebelum Terlambat! Inilah 7 Jenis Antibiotik dan Cara Kerjanya

Aku mendengar Rasulallah SAW bersabda: "Seekor semut menggigit seorang nabi, lalu ia mencari sarangnya. Sarang itu kemudian dibakar. Allah SWT berfirman; "Hanya karena digigit seekor semut, kamu tega membakar satu masyarakat (semut) yang bertasbih kepada Allah,"

Kisah ini tercantum dalam hadits riwayat Al Bukhari (hadist no.3319) dan riwayat Muslim (hadist no .150).

Tidak Semua Jenis Semut Haram Dibunuh

Meskipun benar adanya bahwa semut adalah serangga yang haram dibasmi, namun tidak semuanya sama dan haram juga untuk dibunuh.

Menurut Prof. KH Yahya Zainul Ma’arif, pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, atau Buya Yahya, jangan membakar semut karena Nabi melarang melakukannya.

BACA JUGA:Begitu Banyak Manfaat Senyawa Kimia Alami bagi Manusia, Berikut ini 5 Manfaatnya yang Paling Populer

BACA JUGA:Kenapa di Kamar Mandi Banyak Kecoa? Ternyata Inilah 4 Penyebabnya, Beserta Cara Membasminya!

“Hukum membunuh semut saat semut ganggu, tidak dosa lagi. Karena dia ganggu. Urusan manusia ganggu manusia, ngabisin makanan, rusak makanan, maka semut boleh dibinasakan. Tapi ingat tidak boleh dibakar,” kata dia dalam video kanal Youtube Buya Yahya.

Dikutip dari NU Online, ada sejumlah cara yang harus diperhatikan saat membunuh semut, seperti memukul atau menginjaknya.

Karena membunuh dengan membakar akan menyakiti dia, jadi membunuh sesuatu dengan cara yang tidak menyiksa

Dan itulah tadi penjelasan tentang kenapa semut dilarang dibunuh dalam Islam dan hal yang memperbolehkan membasmi serangga ini.

Sumber: