Apa Itu Friendship Marriage?, Trend Menikah Tanpa Perasaan Khusus Dan Rasa Cinta, Jadi Trend Baru Di Jepang!
Mengenal Apa Itu Friendship Marriage -Pixabay-Radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM - Pernikahan, merupakan hal sakral yang akan manusia lalui, dan menjadi bagian dari siklus kehidupannya.
Momen dimana setiap orang mencari pasangan hidup, adalah momen penting yang tidak bisa dianggap sebagai main-main.
Menikah, menjadi titik awal dari kehidupan berkeluarga. Tidak hanya itu, pernikahan juga menjadi awal dari perjalanan mencapai tujuan hidup yang ditetapkan, yang tentunya akan berdampak dalam kehidupan kedua insan yang menikah.
Pernyataan di atas, disampaikan oleh para ahli melalui sebuah Jurnal Psikologi Undip, Volume 15 Nomor 2, Oktober 2016. Dengan judul "Problem Pernikahan Dan Strategi Penyelesaiannya: Studi Kasus Pada Pasangan Suami Istri Dengan Usia Perkawinan Di Bawah Sepuluh Tahun", yang ditulis oleh Satih Saidiyah, dan Very Julianto.
Disamping semua pernyataan tentang pernikahan tersebut, baru-baru ini telah muncul trend menikah baru di Jepang. Trend tersebut bernama "Friendship Marriage".
BACA JUGA:5 Cara Menghindari Nyamuk Datang Ke Rumah, Ampuh Meminimalisir Penyakit (DBD) Demam Berdarah Dengue
Apa itu Friendship Marriage?
Friendship Marriage, merupakan trend yang berasal dari negeri sakura, Jepang. Trend ini pada dasarnya adalah sebuah ritual pernikahan pada umumnya, hanya saja sedikit berbeda.
Jika biasanya pernikahan berawal dari dua individu yang saling mencintai, maka tidak dengan Friendship Marriage ini.
Friendship Marriage, pada dasarnya, merupakan trend menikah tanpa memiliki rasa cinta terhadap pasangan.
Jadi, kedua mempelai tetap menikah, tetap menjalankan ritual, dan lain sebagainya. Hanya saja, kedua pasangan tidak memiliki rasa cinta satu sama lain.
Melansir penjelasan melalui halaman resmi "Times Of India", trend ini dapat disimpulkan bukanlah trend yang baru.
Ribuan orang di Jepang terlibat dalam "Friendship Marriage". Menurut data yang dibagikan oleh Colorus, sebuah agensi yang berspesialisasi dalam hal ini, menyatakan jika sekitar 500 orang di Jepang mengikuti trend ini sejak tahun 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: