Tempat Istirahat Para Pangagung, Ini Kisah Sejarah Desa Sindangagung Kuningan yang Sudah Ada Sejak Abad 18

RADARKUNINGAN.COM - Desa Sindangagung, yang kini menjadi bagian dari Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, memiliki sejarah panjang yang penuh makna dan transformasi. 

Nama Sindangagung bukan sekadar sebutan, tetapi mengandung kisah dan peran yang signifikan dalam perjalanan waktu. 

Dengan sejarah yang dimulai pada tahun 1765, Desa Sindangagung telah mengalami berbagai perubahan yang membentuk identitasnya seperti sekarang.

Desa Sindangagung, yang kini menjadi bagian dari Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan, memiliki sejarah yang panjang dan penuh makna.

BACA JUGA:Mitos Makam Keramat Puteran di Hantara Kuningan, Dipercaya Ada Pohon Jati Sakti yang Tidak Bisa Ditebang

Nama Sindangagung sendiri bukan sekadar sebutan, tetapi mengandung kisah dan peran penting dalam perjalanan waktu.

Desa ini telah menjadi pusat berbagai aktivitas sosial, pendidikan, dan kemasyarakatan sejak didirikan pada tahun 1765.

Pada awalnya, Desa Sindangagung dikenal dengan nama Desa Cimindi. Dibentuk Abad 18 sekitar tahun 1765, desa ini memiliki wilayah yang luas, meliputi daerah yang kini dikenal sebagai Desa Sindangagung dan Desa Balong. 

Pada tahun 1780, Desa Cimindi dipecah menjadi dua desa, Desa Cimindi dan Desa Balong. Bersamaan dengan itu, Desa Cimindi berganti nama menjadi Desa Sindangagung.

BACA JUGA:Saatnya Refreshing! Ini 5 Rekomendasi Tempat Outbound di Kuningan Jawa Barat 2024 yang Cocok Untuk Keluarga

Nama Sindangagung berasal dari kata “Sindang” yang berarti berhenti atau mampir, dan “Agung” yang berarti pangagung atau pejabat.

Jadi, Sindangagung berarti tempat peristirahatan para pangagung atau pejabat seperti demang atau bupati dalam perjalanan tugas mereka. 

Desa ini populer sebagai tempat istirahat bagi para pejabat sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Salah satu bukti sejarah adalah makam di Pemakaman Ciseureuh, tempat beberapa pejabat yang menetap hingga wafat.

Desa Sindangagung juga menjadi pusat kegiatan bagi desa-desa di wilayah utara Kecamatan Garawangi. Kegiatan pendidikan, seperti Sekolah Rakyat, dipusatkan di sini untuk wilayah sekitarnya.

Sumber: