Satwa Liar Kembali Turun dari Gunungmanik Kuningan, Ada Fenomena Apa?

Satwa Liar Kembali Turun dari Gunungmanik Kuningan, Ada Fenomena Apa?

Fenomena satwa liar turun dari hutan Gunungmanik di Kabupaten Kuningan diduga masalah air di dalam hutan.-Dok-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Terjadi fenomena satwa liar keluar dari hutan di Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan, sejak sepekan terakhir.

Kejadian ini, mengundang pertanyaan. Apa yang sebenarnya terjadi pada satwa liar yang memiliki habitat di kawasan hutan tersebut? 

Peristiwa satwa liar yang turun dari kawasan hutan diketahui sejak 5 hari terakhir. Dimulai dari macan tutul di Desa Gunungmanik.

Kemudian diikuti dengan kemunculan macan tutul di 3 titik yang ada di Desa Jamberama, Kecamatan Salajambe, Kabupaten Kuningan.

BACA JUGA:Kehadiran Maarten Paes Sangat Diperlukan! Ini Prediksi Skenario Kemenangan Indonesia Vs Jepang November Nanti

Berikutnya adalah kemunculan satwa liar lainnya setelah kemunculan macan tutul Jawa (panthera pardus melas). 

Satwa liar yang terbaru muncul adalah seekor monyet yang belum teridentifikasi. Apakah monyet ekor panjang atau sejenis lutung.

Terkait dengan hal ini, Kepala BKSDA Resort Cirebon, Slamet Priyambada mengatakan, pihaknya belum menerima laporan kehadiran satwa liar terbaru.

Namun pihaknya akan meneliti informasi tersebut lebih lanjut. "Sampai saat ini kami belum menerima laporan," kata Slamet, kepada radarkuningan.com, Jumat, 12 Juli 2024.

BACA JUGA:Masih Trend di Tahun 2024, Ini 4 Rekomendasi MacBook di Bawah 10 Jutaan dan Spesifikasinya

Ketika wartawan menyampaikan rekaman video amatir kehadiran di Ciniru. Pihak BKPSDA mengungkapkan akan mencoba melalhkan identifikasi jenis kerra yang terlihat di video.

"Sepertinya monyet ekor panjang. Tapi saya sedang minta bantu kawan untuk identifikasi jenisnya. Karena samar malam hari ya itu, khawatir kurang akurat hasil identifikasi saya," ungkap Slamet.

Disinggung mengenai dugaan dari fenomena munculnya satwa liar ke pemukiman, Slamet belum bisa berkomentar karena harus mengidentifikasi dan melakukan penelusuran lebih dalam.

BKPSDA menyarankan, agar masyarakat melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pengecekan air, tanah, daun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: