Ditemukan Bangkai Hewan, Diduga Dimangsa Macan Tutul di Gunungmanik Kuningan, Tak Jauh dari Lokasi Camera Trap

Ditemukan Bangkai Hewan, Diduga Dimangsa Macan Tutul di Gunungmanik Kuningan, Tak Jauh dari Lokasi Camera Trap

Warga Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan menemukan bangkai hewan diduga dimangsa macan tutul.-Warga Gunungmanik for-radarkuningan.com

BACA JUGA:Akhirnya! Kabar Maarten Paes di CAS, Exco PSSI Blak-blakan: Bisa saja di sini selesai

Hal foto dari camera trap tersebut diberikan ke BKSDA, namun tidak diinformasikan kepada warga.

Justru warga mengetahui adanya aktivitas macan tutul tersebut dari berita yang beredar.

Pihaknya sangat menyayangkan hal tersebut. Sebab, seharusnya warga diinformasikan mengenai sejelas-jelasnya.

"Katanya siang ini juga, aktivitas macan tutul terpantau di kamera mereka, tapi mereka ga nge-share ke kita. Saya juga debat disitu, kita butuh informasi, jangan ditutup tutupi, wajib tahu, bahwa posisi macan ada dan masih berkeliaran," bebernya.

BACA JUGA:Bikin Halaman Makin Indah, Inilah 5 Tanaman Hias Jenis Merambat, Cocok Diletakan Pada Area Outdoor, Ketahui Yu

Menurutnya, tindakan relawan yang mengaku peneliti tersebut bukan pada waktunya. Sekarang ini, seharusnya yang didahulukan adalah keselamatan warga.

Dia menegaskan, warga sangat memahami tidak boleh melakukan perburuan kepada macan tutul. Oleh sebab itu, tindakan yang perlu dilakukan adalah menangkap dengan kandang jebak atau dibius.

Sejauh ini warga juga tidak melakukan tindakan memburu satwa predator tersebut. Bahkan petasan yang diberikan untuk mengusir macan tutul tersebut belum dipakai sampai sekarang.

Sebagai kepala desa, dia kembali menegaskan agar tindakan perlu segera dilakukan. Pihaknya menyerahkan tindakan tersebut kepada yang berwenang.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Cara Efektif Menanam Tanaman Puring Agar Tumbuh Subur dan Tidak Mudah Layu

"Saya langsung menambahkan saja, atas nama masyarakat desa itu harus dieksekusi, sudah seminggu. Silakan ditangkap dan segera dipindahkan," bebernya.

Menurut informasi yang diterima dari peneliti, macan tersebut sedang puber. Tapi sebagai warga yang tinggal dekat hutan, mereka tahu bahwa itu bukan macan pada usia remaja.

"Sekarang masyarakat itu minta dieksekusi, terserah bagaimana caranya, bukan sosialisasi, soalnya semakin mencekam," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: