Genjring Rudat, Cara Pejuang di Kuningan Melatih Jurus saat Zaman Penjajahan Belanda

Genjring Rudat, Cara Pejuang di Kuningan Melatih Jurus saat Zaman Penjajahan Belanda

Genjring Rudat menjadi cara bagi pejuang di Kabupaten Kuningan untuk melatih jurus saat Zaman Penjajahan Belanda.-Istimewa-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Sejumlah mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Kuningan mendalami Sebuah tradisi seni yang dikenal sebagai Genjring Rudat.

Dari hasil penggalian informasi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan, ternyata kesenian tradisional ini masih hidup dan berkembang hingga kini.

Khususnya di Desa Citapen Kecamatan Japara Kabupaten Kuningan.

Tidak hanya menjadi hiburan masyarakat, Genjring Rudat nampaknya juga memiliki nilai sejarah yang mendalam dan penuh makna, terutama di zaman penjajahan Belanda.

BACA JUGA:Erick Thohir Berjumpa dengan Presiden FIFA, Netizen Heboh Tentang Maarten Paes: 'Bisa Lobi Ngga Pak'

Sesepuh Desa Citapen, Abah Engkus, mengungkapkan, sisi lain Genjring Rudat ialah pertunjukan yang dikaitkan dengan gerakan pencak silat.

Salah satu pelopor Genjring Rudat pada zaman dahulu ini menuturkan, Konon, pertunjukan itu sangat membantu para pejuang dalam melawan penjajah Belanda pada masa lalu.

"Tradisi ini dahulu digunakan untuk bekal diri saat masa penjajahan Belanda. Jadi biar disangka lagi genjringan saja, padahal ini lagi latihan silat untuk menumpas mereka,” kata Engkus kepada radarkuningan.com, Selasa, 23 Juli 2024.

Dengan demikian, Genjring Rudat tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga alat untuk menyamarkan latihan bela diri yang sangat penting bagi para pejuang.

BACA JUGA:Debut Dimas Drajad Bersama Persib Dirusak Borneo FC, Maung Bandung Kecolongan di Menit Akhir

Genjring Rudat kini menjadi salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan.

Dengan iringan musik bernuansa Islami, para penari memperagakan tarian yang ternyata merupakan gerakan gerakan bela diri.

Pertunjukan Genjring Rudat tak lepas dari seni beladiri yang dipelajari secara penyamaran. Pasalnya, setiap gerakannya, terdapat gerakan tekhnik jurus Rudat.

Sehingga, para pemain Genjring Rudat mempelajari sekaligus melatih jurus saat melangsungkan pertunjukan kala itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: