Exco PSSI Beberkan Fakta Maarten Paes: Tak Perlu ke CAS yang Ribet, Tenang di FIFA Masih Ada Peluang

Exco PSSI Beberkan Fakta Maarten Paes: Tak Perlu ke CAS yang Ribet, Tenang di FIFA Masih Ada Peluang

Maarten Paes punya peluang di FIFA. -Instagram @maartenpaes-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Exco PSSI, Arya Sinulingga membeberkan fakta menarik Maarten Paes, rupanya tak perlu ke CAS yang ribet dan dinamis, tenang di FIFA rupanya masih berpeluang. 

Selain itu, menurut anggota komite federasi sepakbola Indonesia ini, di pengadilan arbitrase rupanya masih terdapat batasan, dan batasannya belum tercapai karena disana begitu dinamis.

Bukan berarti jika belum tercapai maka masalah kiper FC Dallas ini tidak selesai di meja sidang namun ada upaya yang lagi digodok, dan lebih realistis daripada ditempuh via arbitrase.

"Gini, jadi ada batasan di CAS, ada batas maksimal, nah ini batasnya belum tercapai, kami (PSSI) usaha lagi kesini (FIFA), mana perlu kita ga usaha lagi disini (CAS)" ujar Arya di kanal YouTube miliknya. 

BACA JUGA:Update Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Jelang Round 3: Ole Romeny Bimbang, Maarten Paes Punya Peluang!

"Kita sudah ajukan ke (CAS), namun dalam artian belum kita maksimalkan, karena kita lihat disini (FIFA) masih ada peluang" ujar Exco PSSI sewaktu dalam sesi obrolan ringan bersama Oki Rengga.

Pengadilan arbitrase ini rupanya punya iklim yang tidak mudah, di CAS ternyata untuk menyelesaikan suatu kasus harus menempuh beberapa prosedur dan administrasi yang harus dilengkapi.

Secara administrasi, mungkin Paes sudah rampung, apalagi dirinya sudah punya status WNI, tapi yang bikin sulit adalah proses perpindahan federasinya di KNVB masih bermasalah.

Berhubung masih bermasalah dalam konteks Federasi Belanda, makanya mungkin harus diselesaikan dulu, karena kasusnya disana ternyata sudah terjadi cukup lama. Jadi tidak mudah.

BACA JUGA:Bahrain dan China Bisa Panas Dingin, Indonesia Punya Striker Grade A Potensial, Ole Romeny Lewat

Inti masalah Maarten Paes bermula pada musim 2020, saat pandemi COVID-19 melanda, hingga berujung pertandingan yang tertunda sewaktu kiper FC Dallas ini masih berstatus Belanda U21.

Sayangnya status Paes sebagai pemain U21 masih melekat dalam dirinya hingga usia 22 tahun, gara-gara pertandingan yang ditunda, imbas Corona dan akhirnya berujung pada terciptanya suatu masalah.

Masalah yang sudah tercipta ini semakin diperparah dengan adanya pelanggaran aturan dari FIFA terkait regulasi yang mengatur kepindahan pemain, yang bersumber dari Pasal 9 ayat 2b butir 3.

Bunyi aturan tersebut kurang lebih "Pemain yang sudah membela kelompok umur sebelum berusia 21 tahun disarankan untuk pindah, jika tidak maka statusnya sudah menjadi warga negara, karena sudah mewakili" 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: