Info Macan Tutul Serang Warga di Kabupaten Kuningan, Respons Video yang Beredar, Kades Cipakem: Hoax

Info Macan Tutul Serang Warga di Kabupaten Kuningan, Respons Video yang Beredar, Kades Cipakem: Hoax

Tangkapan layar pesan berantai macan tutul serang warga di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan. Informasi tersebut dipastikan hoax.-Tangkapan layar - Diolah-radarkuningan.com

RADARKUNINGAN.COM - Pesan berantai terkait adanya warga yang terluka akibat diserang Macan Loreng beredar secara luas di platform WhatsApp.

Tak hanya itu, penampakan jelas seekor macan tutul terekam video amatir warga, ikut beredar.

Dari pesan tersebut, diceritakan bahwa, seorang warga Dusun Seklok, Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan terluka setelah melihat seekor macan tutul jawa hendak menyerangnya.

Kepala Desa Cipakem, Uci Sanusi, S.Ag mengungkapkan bahwa informasi tersebut tidaklah benar.

BACA JUGA:Kampanyekan Program Melak Beu Demi Ketahanan Pangan, Pj Bupati Kuningan Tebar Ribuan Benih Cabai

Pihaknya mengaku telah berkomunikasi sampai kepala Dusun Seklok untuk memastikan kabar dimaksud. 

Terlebih, berita tersebut turut dimuat di salah satu media dengan judul: "Abidin Warga Seklok Larikan Diri Kalang Kabut Temukan Bintang Macan Loreng Bayangan Di Hutan Tangkolo Desa Cipakem Kuningan" pada tanggal 29 Juli 2024.

Setelah melakukan penelusuran atas informasi dimaksud, Uci Sanusi memastikan bahwa itu adalah hoax.

"Memang kami juga dapat kabar beredar, katanya ada warga terluka mau diserang macan. Saya pastikan kabar tersebut tidak benar alias hoax," kata Uci Sanusi, kepada radarkuningan.com.

BACA JUGA:Update Kabar Maarten Paes, Ketua Umum PSSI Erick Thohir Update Kabar Terkait Proses Di CAS!

Sebelum membantah informasi itu, dirinya sudah mengumpulkan keterangan termasuk ke penggalian data yang dimaksud.

Karena itu, dia memastikan bahwa video dan narasi yang beredar di media sosial tidak benar.

"Kami telah melakukan penggalian informasi kepada masyarakat melalui Kepala Dusun Seklok, hasilnya memang tidak ada kejadian itu," ungkapnya.

Dirinya menyayangkan ada pesan berantai berikut video yang tersebar secara luas, padahal belum tentu benar adanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: