Ketahui, Jenis Karakter Utama Anime yang Tampak Baik, tapi Sebenarnya Jahat

Ketahui, Jenis Karakter Utama Anime yang Tampak Baik, tapi Sebenarnya Jahat

Salah satu daya tarik utama anime adalah kehadiran karakter-karakter antagonis yang dirancang dengan baik.--Eren Yeager - Tangkapan Layar

RADARKUNINGAN.COM - Salah satu daya tarik utama anime adalah kehadiran karakter-karakter antagonis yang dirancang dengan baik.

Mereka sering kali digambarkan sebagai individu dengan kekuatan atau kecerdasan luar biasa, yang memungkinkan mereka untuk mendominasi orang lain dengan kejam dan memaksakan kehendak mereka.

Namun, terkadang sosok antagonis sebenarnya dalam sebuah cerita tidaklah sejelas yang terlihat.

Ada banyak anime di mana, meskipun terdapat antagonis yang jelas, tindakan-tindakan protagonis justru begitu kontroversial dan penuh moralitas abu-abu, sehingga mereka bisa dianggap sebagai penjahat dalam cerita versi mereka sendiri.

BACA JUGA:Banyak Dijual Online, Pembeli Pernak-pernik HUT RI di Kuningan Tetap Pilih Belanja di Lapak

Berikut adalah beberapa karakter yang menggambarkan fenomena menarik ini, di mana sang protagonis justru tampil sebagai sosok yang korup secara moral. Siapa saja? Yuk, langsung saja simak!

Pertama, Julukan iblis atau monster yang disematkan pada Yuichi Katagiri oleh karakter lain dalam Tomodachi Game bukanlah tanpa alasan.

Meski sebagian orang mungkin menganggapnya sebagai hal yang positif dalam konteks permainan, sifat kejam inilah yang membuat Yuichi menjadi pemain yang ulung.

Pada awalnya, Yuichi Katagiri tampak seperti protagonis biasa dalam genre game survival: seorang siswa SMA yang baik hati, rendah hati, dan pekerja keras, yang mengalami kesulitan finansial dan hanya ingin bersama teman-temannya.

BACA JUGA:Prediksi Persib Bandung di Liga 1, Dihantui Mitos Sulit Juara di Kompetisi Penuh

Namun, seiring berjalannya cerita, terungkaplah bahwa Yuichi jauh dari gambaran tersebut. Ia hanyalah seorang ahli manipulasi dan tipu daya yang rela mengabaikan segala nilai moral demi mencapai kemenangan.

Ia tak segan menggunakan taktik-taktik kotor seperti pemerasan, sabotase, ancaman kekerasan, bahkan hingga membahayakan nyawa orang lain.

Kedua, Pria muda yang ditempa menjadi ahli sejak dini berpotensi, dan pada akhirnya, berubah menjadi sosok tanpa emosi, bagaikan mesin yang dingin.

Ia adalah gambaran stereotip karakter anime super cerdas yang mampu melakukan apa saja yang diperlukan dalam persaingan psikologis yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sekolahnya, semua itu dilakukan dengan ekspresi datar di wajahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarkuningan.com