China Ancam Laporkan Timnas Indonesia ke AFC, Garuda Terancam Kalah WO di Kualifikasi Piala Dunia 2026

RADARKUNINGAN - Menjelang laga krusial di Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain dan China, Timnas Indonesia dihadapkan pada isu tak sedap terkait proses naturalisasi dua pemain anyarnya, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.

Kedua pemain yang baru saja menyatakan sumpah sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) pada 30 September 2024 langsung dipanggil oleh pelatih Shin Tae-yong (STY) untuk memperkuat Skuad Garuda.

Namun, sebuah media asal China, 163.com, mengklaim bahwa proses naturalisasi kedua pemain tersebut tidak sah.

Media tersebut menuding bahwa proses naturalisasi Hilgers dan Reijnders dilakukan dengan prosedur yang tidak sesuai peraturan.

BACA JUGA:Ungkapan Berkelas dari Maarten Paes Jelang Laga Timnas Indonesia vs China dan Bahrain, Kami...

Termasuk upacara pengambilan sumpah yang dilaksanakan di Belanda, bukan di Indonesia.

"Mereka menyelesaikan proses naturalisasi hanya dalam delapan hari, sesuatu yang tidak biasa," tulis 163.com.

Media tersebut juga menyebut bahwa federasi sepak bola China berpotensi melaporkan Indonesia ke AFC jika Mees Hilgers dan Eliano Reijnders dimainkan dalam laga melawan China.

Mereka berpendapat bahwa Indonesia bisa dijatuhi kekalahan WO (walkover), dan kemenangan akan diberikan kepada China dengan skor 3-0 sesuai regulasi AFC.

BACA JUGA:Netizen Heboh dengan Respons Cepat FC Dallas Usai Maarten Paes Dipanggil ke Timnas Indonesia

Ancaman China dan Respon PSSI

Meskipun media China terus menggulirkan isu tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa proses naturalisasi kedua pemain sudah sesuai hukum Indonesia dan perpindahan federasi mereka telah diselesaikan.

"Hilgers dan Reijnders resmi pindah federasi," jelas Erick dalam pernyataan resmi PSSI pada 3 Oktober 2024.

Kehadiran Mees Hilgers dan Eliano Reijnders diharapkan dapat memberikan dorongan besar bagi Timnas Indonesia dalam upaya meraih poin di laga-laga penting melawan Bahrain pada 10 Oktober 2024 dan China pada 15 Oktober 2024.

Sumber: