Siswa SMP-MTs Adu Pintar di Lomba Cerdas Cetmat Disdikbud

Siswa SMP-MTs Adu Pintar di Lomba Cerdas Cetmat Disdikbud

Kabid Kebudayaan Disdikbud Kuningan, Emup Muplihudin. (Istimewa)--

Radarkuningan.com, KUNINGAN- Bagian Kebudayaan pada di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kuningan, menghelat sejumlah kegiatan di halaman Gedung Naskah Linggarjati. Even yang melibatkan masyarakat dan para pendidik itu berlangsung selama dua hari, Selasa dan Rabu, 11-12 Oktober 2022. Antusiasme peserta makin menyemarakan suasana kegiatan. 
 
Di hari terakhir digelar lomba ngakeul yang diikuti sekitar 500 peserta. Kepala Disdikbud, Uca Somantri datang ke lokasi acara dan memberikan suport ke panitia dan peserta lomba. Bahkan Uca merasa bangga dan senang melihat para ibu berjibaku mengolah nasi akeul dengan peralatan tempo dulu. Ternasuk juga digunakannya seeng dan aseupan.
 
 
Kabid Kebudayaan pada Disdikbud Kuningan, Emup Muplihudin mengatakan, kegiatan ini merupakan kolaborasi seni, budaya, sastra, dan bidang pendidikan. Dihadirkan dalam 7 rangkaian kegiatan.
 
"Ini bentuk upaya pelestarian budaya dan seni warisan leluhur. Sebanyak tujuh kegiatan kami gelar selama dua hari. Alhamdulillah peserta lomba membeludak. Ini juga berkat dukungan dari sekolah sekolah serta masyarakat," ujar Emup, Rabu 12 Oktober 2022.
 
 
Menurut Emup, tujuh kegiatan tersebut yaitu cerdas cermat kebangsaan, pameran karya nambu, lomba baca puisi perjuangan, dan lomba musik bambu.
 
Kemudian ada juga lomba memasak secara tradisional, lomba mewarnai untuk anak PAUD, dan pameran karya yang diikuti oleh masyarakat. Ada panggung hiburan yang menampilkan kreasi seni ibu ibu.
 
 
"Kabupaten Kuningan juga memiliki karya-karya budaya. Secara kuantitatif banyak, secara kualitatif juga lumayan. Di hari pertama ini, kita mulai pameran bambu. Ada 5 stand yang kami sediakan. Kemudian babak penyisihan cerdas cermat dari 67 sekolah, dan lomba baca puisi diikuti 71 peserta dari jenjang SMP dan MTs," jelas Emup.
 
Dikatakan, untuk lomba  puisi, diikuti peserta diantaranya membacakan puisi perjuangan, karya sastrawan terkenal. Seperti karya Taufik Ismail, dan Chairil Anwar.
 
 
Semangat perjuangan ini juga selaras dengan lokasi penyelenggaraan, Gedung Linggarjati, momen bersejarah perjalanan diplomasi Indonesia di masa perang Kemerdekaan. 
 
"Adapun cerdas cermat perjuangan, mengarahkan peserta didik, untuk menggeluti, memahami, membaca, menyimak, mendengar, tentang pengetahuan keterampilan dan sikap kebangsaan. Kami merasa khawatir, nilai kebangsaan anak anak sekarang tergerus karena banyak pengaruh. Pergaulan, gadget, teknologi dan lain lain," ujarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: