Banyak cerita dari wali santri yang putra atau putrinya mondok di Ponpes Al Bahjah. Karena ketidaktahuan, wali santri tersebut mengirim makanan atau produk lain yang terindikasi produk Yahudi.
Barang tersebut pasti akan ditolak. Kemudian akan dikembalikan kepada orang tua santri. Penolakan tersebut disertai penjelasan jika produk tersebut ditolak karena buatan atau terindikasi Yahudi atau Zionis.
Bukan hanya pengirim yang mendapatkan penjelasan soal larangan itu, santrinya juga sama. Diberi penjelasan agar orang tuanya tidak mengirim barang yang berbau Yahudi.
Jika orang tua santri kembali mengirim produk yang terindikasi Zionis, maka aturan pun oleh Buya Yahya dan pengasuh Ponpes Al Bahjah lainnya, ditegakkan. Hukuman pun akan diberikan kepada keduanya; santri dan wali santri.
BACA JUGA:Wisata Kuningan yang Adem, Cocok Buat Rehat dari Cuaca Panas
Orang tua santri diberi sanksi untuk tidak boleh mengirim apapun kepada putra atau putrinya, dalam kurun waktu tertentu. Begitu pula santrinya, juga disanksi dari yang paling ringan hingga hukuman berat.
Dari suruh menghafal Al Quran lebih banyak dari kawannya, membersihkan toilet, tempat tidur dan halaman, bahkan hingga sanksi dikeluarkan dari pondok. Tentu jika pelanggaran itu sudah dinilai keterlaluan.
Intinya, Buya Yahya dan Ponpes Al Bahjah tidak main-main memerangi produk buatan atau terindikasi Yahudi, Zionis atau Israel. Perang terhadap Yahudi, dilakukan terus menerus dan selama-lamanya.
Yang menarik, Buya Yahya bukan hanya sekadar melarang keluarga besar Al Bahjah menggunakan produk Yahudi. Tetapi juga memberi solusi terbaik sebagai pengganti produk-produk yang dilarang.
BACA JUGA:Wisata Kuningan yang Adem, Cocok Buat Rehat dari Cuaca Panas
Misalnya ketika Buya Yahya melarang makanan cepat saji yang terindikasi Yahudi, ada solusi yang diberikan. Buya Yahya dan keluarga besar Al Bahjah pun membuat dan menjual makanan cepat saji. Namanya AB Chicken.
Warung cepat saji ini sekarang bukan hanya ada di komplek pindok, tetapi sudah ada di beberapa tempat. Terutama di Cirebon dan sekitarannya.
Produk makanan cepat saji ini juga tak kalah dengan yang dibuat kaum Zionis. Bahkan lebih banyak keunggulannya, lebih murah dan pasti dijamin halal.
Begitu juga ketika Buya Yahya melarang para santri dan keluarga besar Al Bahkah menonton tayangan yang berbau Yahudi. Pihaknya pun menyiapkan konten-konten Islami yang layak ditonton para santri dan umat Islam pada umumnya.
BACA JUGA:Maskapai Ini Belum Minat Kembali ke Bandara Kertajati, Dulu Buka Penerbangan Tapi Tak Ada Penumpang
Maka Al Bahjah pun merambah ke dunia media. Memiliki jaringan televisi. Al Bahjah TV namanya.