Apresiasi Geliatnya Wisata di Kuningan

Apresiasi Geliatnya Wisata di Kuningan

KUNINGAN–Komisi II DPRD Kabupaten Kuningan, mengapresiasi masih tetap bergeliatnya sektor pariwisata di daerah ini. Padahal, di sejumlah daerah lain banyak yang gulung tikar sebagai dampak pandemi Covid-19.

Menurut Ketua Komisi II DPRD Kuningan Rany Febriani SS MHum, jajarannya baru-baru ini sudah melaksanakan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Tabanan, Bali. Tentu saja, kunker tersebut berkaitan dengan kepariwisataan, karena di Tabanan memiliki struktur wilayah yang sama dengan Kabupaten Kuningan.

“Komisi dua kemarin sudah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tabanan, Bali. Dengan pertimbangan bahwa awalnya kita mencari substansi tentang kepariwisataan, ingin lebih memfokuskan pengembangan pariwisata di Kabupaten Kuningan, khususnya pasca pandemi Covid-19. Tapi ternyata, karena pandemi ini ada di mana-mana, ketika kita datang ke Tabanan pun mereka juga mengalami penurunan. Hampir 75% penurunan pemasukan wisatawan di sana,” kata Rany saat ditemui Radar Kuningan di sebuah kafe, Kamis (3/12).

Namun demikian, saat berada di Tabanan, dilakukan sharing untuk memberikan solusi dalam upaya mempertahankan pariwisata di daerah masing-masing. Ternyata, kata Rany, di Kabupaten Tabanan memiliki beberapa kesamaan dan kemiripan dengan Kabupaten Kuningan.

“Di sana (Tabanan, red) itu strukturnya kebanyakan pesawahan, apalagi terutama di daerah Ubud. Di Kuningan juga sama, banyak pesawahan. Sekarang kita juga sedang mengembangkan pariwisata alam. Dan desa wisata juga kemarin baru saja diresmikan Asidewi (Asosiasi Desa Wisata), kalau gak salah namanya,” ujarnya.

Dari kunker ke Desa Wisata di Kabupaten Tabanan tersebut, lanjut Rany, Komisi II mempunyai beberapa bahan yang dibawa dari sana, dan diharapkan bisa cocok untuk diterapkan di Kabupaten Kuningan. Namun hasil kunker tersebut harus dirapatkan kembali di internal Komisi II bersama mitra komisi, khususnya Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan.

“Alhamdulillah, luar biasa, nadi pariwisata Kabupaten Kuningan masih berjalan sampai sekarang. Kalau di Tabanan itu kemarin, jam 7 malam sudah seperti kota mati. Bahkan saya dengar katanya di Bali itu pemdanya sudah ada peminimalan penggunaan listrik. Jadi, jalanan itu sudah mati total, sudah gelap semuanya,” sebutnya.

“Kalau di Kuningan sih alhamdulillah kita masih bertahan. Ya, mungkin itu kehebatan pemda kita dalam bertahan di situasi pandemi ini. Cuman, tinggal sekarang bagaimana caranya kita menggiring para pelaku wisata, khususnya investor-investor serta wisata-wisata yang sudah ada dan sudah berkembang di Kabupaten Kuningan untuk mematuhi prokes (protokol kesehatan),” imbuh Rany.

Menurut Rany, Komisi II DPRD berkeinginan untuk mengomunikasikan pengelolaan pariwisata di tengah pandemi Covid-19 dengan Disporapar Kuningan. Hal itu untuk memberikan sertifikasi kepada penyedia layanan jasa wisata yang bisa mematuhi dan memenuhi prokes, seperti menyediakan tempat cuci tangan, masker, dan lain sebagainya.

“Nantinya mungkin bisa bekerja sama antara Disporapar dengan Crisis Center Covid-19 untuk melakukan pelatihan atau semacam bimtek (bimbingan teknis) kepada pelaku-pelaku usaha pariwisata, bagaimana caranya agar pariwisata tetap jalan, tapi prokes tetap berjalan juga dilaksanakan dan aman untuk masyarakat,” harap Rany.

Sebetulnya, masih kata Rany, niat Komisi 2 DPRD Kuningan yang utama berkeinginan untuk menyelamatkan manusianya, dan juga menyelamatkan ekonomi secara bersamaan.

“Jadi, bagaimana caranya pariwisata tetap berjalan, ekonomi tetap lancar, tapi manusianya juga aman dan sehat. Makanya kita inginnya coba dong, kita adakan bimtek atau pelatihan, yang nantinya mengeluarkan sertifikat kepada penyedia jasa wisata,” harapnya lagi.

Secara kasat mata, menurutnya hingga saat ini kondisi sektor pariwisata di Kuningan tergolong luar biasa. Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19 ternyata secara umum masih bisa bertahan, dan harganya pun relatif terjangkau.

“Perekonomian tetap berputar, pariwisata tetap berjalan, dan pemdanya juga tetap bertahan. Itu yang kami merasa bangga sebenarnya. Karena di tengah pandemi Covid-19 ini pariwisata di Kuningan tidak terpuruk, tetap bisa bertahan,” tandas Rany. (muh)

https://www.youtube.com/watch?v=W7ZI7AY7BxE&t=1s

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: