BTNGC Bakal Latih Ranger dan Porter Gunung Ciremai

BTNGC Bakal Latih Ranger dan Porter Gunung Ciremai

KUNINGAN–Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kuningan berencana akan memberikan pelatihan dan sertifikasi bagi para ranger, porter maupun pemandu pendakian di kawasan Gunung Ciremai. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan lebih dalam melayani para pendaki. Sehingga ke depan, porter tidak hanya memberikan layanan membawa barang tetapi berkemampuan melindungi dan menangani pendaki yang cedera ringan.

Termasuk bisa pula mengolah makanan untuk dimasak dan pengobatan tradisional serta yang lainnya. “Kami ingin mewujudkan pendakian yang aman dan nyaman bagi para wisatawan. Bila tidak ada halangan tahun ini kami akan adakan pelatihan, bimbingan teknis dan sertifikasi bagi ranger, porter serta pemandu pendakian Gunung Ciremai,” kata Kepala BTNGC Kuningan Kuswandono melalui Humas BTNGC Agus Yudantara dalam keterangan persnya, Rabu (3/2).

Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk meningkatkan kapasitas ranger, porter maupun pemandu pendakian Gunung Ciremai. Tentunya dengan melibatkan sejumlah instansi terkait dan narasumber ahli. Pihaknya akan menggandeng instasi yang berwenang, termasuk melibatkan orang-orang profesional di bidangnya untuk melatih ranger dan porter pendakian Gunung Ciremai. Harapannya, mereka semakin hebat dan semangat.

Dikatakannya, saat ini untuk sementara jalur pendakian di wilayah Kabupaten Kuningan khususnya di Linggajati, Linggasana dan Palutungan masih ditutup hingga pemberitahuan selanjutnya. “Kami informasikan, jalur pendakian dari wilayah Kabupaten Kuningan masih ditutup. Karena itu, kami mohon maaf kepada para pendaki. Jika sudah memungkinkan kondisinya, kami akan memberitahukannya,” imbuh dia.

Sementara itu, Pengelola Pendakian Gunung Ciremai (PPGC) Linggajati Lili Suali menuturkan, jika ranger dan porter adalah bagian dari PPGC. Tugas utama ranger adalah memastikan keamanan pendaki termasuk Search and Rescue (SAR). “Ranger itu tugasnya berkenaan dengan SAR. Kalau tugas porter ya membawa barang pendaki dengan tarif tertentu,” katanya.

Seorang ranger sekaligus porter jalur pendakian Linggajati Kang Ewer menambahkan, jika sejak kecil sudah cukup mengenal Gunung Ciremai karena tinggal di kawasan Linggajati Kuningan. “Dari kecil saya sudah di sini. Jadi pas ikut PPGC ya sudah terbiasa. Sudah kenal seluk beluk jalur pendakian Linggajati,” ujarnya.

Dia menambahkan, beban maksimal bagi seorang porter seberat 30 kilogram sekali jalan. “Logistik berupa alat kemping, memasak dan konsumsi yang seberat itu bisa kami bawa sampai ke Transit Camp (TC) I Batu Lingga. Tentu saja dengan jalan pelan ya,” ucapnya sambil tersenyum.

Tak hanya membawa logistik, seorang porter juga mesti punya keahlian memasak dan pengobatan tradisional. “Memang harus bisa memasak. Saya juga sering menolong pendaki yang sakit pada bagian kaki. Ya, paling saya urut-urut sedikit kakinya biar sedikit enak jalannya. Intinya ikhlas saja berapa pun dan apa pun situasi dan kondisinya,” terang dia. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: