Kalangan Difabel Disuntik Vaksin

Kalangan Difabel Disuntik Vaksin

KUNINGAN – Ratusan kalangan difabel mengikuti vaksinasi masal di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Taruna Mandiri Desa Sampora, Cilimus, Kuningan, akhir pekan kemarin. Kegiatan ini digagas langsung Forum Karang Taruna Kuningan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jabar, Pemkab Kuningan, TP PKK Kuningan dan IKA Unpad Bandung.

Semua peserta vaksinasi merupakan penyandang disabilitas berusia di atas 18 tahun. Vaksinasi masal ini merupakan vaksinasi perdana bagi kelompok disabilitas di Kabupaten Kuningan.

“Alhamdulillah kita ada sebanyak 600 penyandang disabilitas yang sudah terdaftar untuk divaksin. Semuanya adalah warga yang berusia 18 tahun ke atas,” kata Ketua Karang Taruna Kabupaten Kuningan Dr Elon Carlan MPd.

Dia menyebut, kebanyakan penyandang disabilitas yang divaksin merupakan siswa dari Sekolah Luar Biasa (SLB). Namun tak sedikit pula peserta vaksinasi berasal dari masyarakat umum.

“Peserta vaksinasi ini dari teman-teman disabilitas yang bersekolah di SLB maupun masyarakat umum. Tentunya kami berharap, adanya kegiatan vaksin ini ingin mempercepat pelayanan pemberian vaksin bagi penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, vaksinasi masal bagi penyandang disabilitas untuk membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi nasional. 

“Nanti dalam seminggu ini, kami akan antar jemput bagi penyandang disabilitas untuk ke puskesmas. Kami bertekad, Kabupaten Kuningan dengan penyelenggaran vaksin untuk penyandang disabilitas ini akan menjadi contoh pertama di Jawa Barat,” jelasnya.

Bupati H Acep Purnama SH MH berharap, para penyandang disabilitas di Kuningan semakin terlindungi dari paparan Covid-19. Partisipasi aktif dari penyandang disabilitas sangat diharapkan, tidak perlu ragu untuk melakukan vaksinasi Covid-19 karena vaksin ini menekan untuk penyebaran virus.

“Insya Allah di Kabupaten Kuningan sendiri, maksimal pada Desember sudah mencapai 80 persen sebagai sebuah standar menuju herd immunity kesehatan yang cukup prima untuk melawan Covid-19. Sekarang saya yakin sudah mencapai 20 persen, hanya saya ingin sebarannya yang lebih merata lagi,” sebutnya.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi bertujuan untuk memutus rantai penularan pandemi Covid-19. Sehingga dapat bermanfaat untuk memberi perlindungan tubuh, agar tidak sakit parah akibat Covid-19 dengan cara menimbulkan atau menstimulasi kekebalan spesifik dengan pemberian vaksin.

“Saya memberi apresiasi kepada panitia, khususnya kepada Irawati Hermawan SH MH dari IKA UNPAD atas terselenggaranya kegiatan vaksinasi bagi penyandang disabilitas. Kelompok difabel juga perlu mendapat prioritas, karena mereka memiliki keterbatasan secara fisik maupun mental,” ucapnya.

Bupati Acep berharap, agar semua pihak berperan aktif dalam pelaksanaan vaksinasi terhadap kalangan disabilitas.

Sementara perwakilan IKA Unpad Bandung, Irawati Hermawan mengaku, apabila diberikan tugas Gubernur Jawa Barat untuk memimpin kecepatan vaksinasi disabilitas di seluruh Jabar.

“Alhamdulillah dalam penyelenggaraan vaksinasi disabilitas pertama diadakan di Kabupaten Kuningan. Ini merupakan kota yang berhasil menetapkan jumlah vaksinasi untuk anggota disabilitas yang ada di Kota Kuningan, kami ucapkan selamat kepada Bapak Bupati Kuningan yang sudah melaksanakan kegiatan percepatan vaksinasi untuk disabilitas,” tutupnya.(ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: