Hasil Audiensi Tetap Sama, Honorer Nakes Kabupaten Cirebon Kecewa Pemangku Kebijakan

Hasil Audiensi Tetap Sama, Honorer Nakes Kabupaten Cirebon Kecewa Pemangku Kebijakan

Pengurus PHNIC saat melakukan audiensi dengan Komisi IV DPRD Kabupaten Cirebon bersama Dinas Kesehatan dan BKPSDM, kemarin.-Samsul Huda / Radar Cirebon-

CIREBON, RADAR KUNINGAN.COM - Honorer tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten CIREBON, mengaku kecewa terhadap pemangku kebijakan mengenai status mereka.

Mereka kecewa terhadap status honorer nakes di Kabupaten Cirebon yang selama ini tidak ada jawaban pasti.

Untuk menjawab rasa kecewa para honorer nakes tersebut, dilakukan audiensi di gedung DPRD Kabupaten Cirebon. 

Namun para honorer nakes mengaku tidak puas dengan hasil audiensi, karena SKPD yang dihadirkan dalam audiensi, hanya memberi alasan-alasan yang kerap didengar sebelumnya.

 

Ketua Pejuang Honorer Nakes Indonesia Cirebon (PHNIC), Sarniti, mengaku tidak puas dengan hasil audiensi yang telah digelar.

Menurut Sarniti, alasan yang diutarakan adalah tidak ada anggaran seperti yang disampaikan BKAD. 

“Jadi kita tambah sedih dengarnya. Sedangkan dari Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) tidak bisa menambah kuota, hanya 14,” ujar Sarniti.

Menurutnya, tuntutan dari PHNIC dalam audiensi tersebut adalah agar seluruh Nakes diajukan pada PPPK pada tahun 2023 nanti. 

 

Ia pun menepis alasan SKPD yang berdalih anggaran pemda minim untuk meng-cover PPPK. 

Selain itu, dalam audiensi tersebut PHNIC juga meminta SKPD terkait untuk menindaklanjuti rekomendasi Bupati yang dikeluarkan pada bulan April kemarin. 

“Dalam rekomendasi tersebut bupati menyepakati untuk memberikan honorarium atau insentif kepada 1.500 Nakes honorer senilai Rp250 ribu sampai Rp300 ribu per bulan,” ungkapnya. 

Artinya, anggaran yang harus disiapkan untuk honorarium tersebut sebesar Rp5 miliar per bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: