Cuaca Buruk, Petani Cabai Terancam Gagal Panen

Cuaca Buruk, Petani Cabai Terancam Gagal Panen

Akibat cuaca buruk, petani cabai di cikado alami gagal panen. (Agus Siugiarto)--

Radarkuningan.com, KUNINGAN- Akibat cuaca buruk dalam beberapa  pekan terakhir ini, membuat tanaman cabai merah milik para petani di Desa Cikaso, Kecamatan Karamatmulya, Kuningan rusak dan busuk. Dampaknya, hasil panen menurun drastis hingga lima puluh persen lebih dan petani mengalami kerugian jutaan rupiah.
 
Amid, salah seorang petani cabai di desa itu hanya bisa meneteskan melihat tanaman miliknya busuk dan rusak. Bayangan memperoleh untung sirna karena tanamannya tidak sesuai yang diharapkan.
 
 
Apalagi jika tetap dijual, harganya pun turun drastis dibanding harga normal. Untuk pengganti biaya produksi saja dia merasa tak yakin bisa terpenuhi.
 
"Beginilah tanaman milik saya dan para petani cabai merah lainnya di Desa Cikaso. Rusak dan membusuk. Padahal tanaman cabai merah besar ini sudah siap dipanen untuk dijual. Rusaknya tanaman cabai akibat curah hujan yang tinggi sejak beberapa pekan  terakhir ini," jelas Amid seraya memperlihatkan cabai yang membusuk, Selasa 11 Oktober 2022.
 
 
Menurut Amid, petani cabai terancam gagal panen setelah tanaman mengering dan busuk di serah hama. Sebelum terserang hama, biasanya hasil panen cabai bisa mencapai 5 sampai 10 kilo dalam sekali panen.  Namun panen cabai kali ini hanya memperoleh 2 kilogram saja karena tanaman cabai rusak dan membusuk.
 
Karena musibah cuaca buruk dan serangan hama, hasil panen diperkirakan petani alami kerugian hingga jutaan rupiah. Praktis tidak bisa menutupi kerugian biaya tanam. Guna menutupi kerugian lebih besar, sebagian petani memanen cabai lebih awal .
 
 
Para petani hanya bisa pasrah dengan kondisi buah cabai membusuk. Mereka juga mengeluhkan harga cabai hijau dimana harganya hanya Rp5.000/ kg dan harga cabai merah Rp13 ribu perkilonya. Padahal,harga cabai merah di pasaran saat ini mengalami kenaikan.
 
"Kami berharap kepada pemerintah membantu petani untuk menutupi kerugian. Terutama agar harga cabai di tingkat petani kembali naik," harap mereka. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: