Ini 3 Kampung Mati di Kuningan, Korban Pergerakan Tanah, Tapi Masih Disambangi Warga saat Siang Hari

Rumah warga Kampung Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kuningan yang tidak dihuni lagi karena rawan pergerakan tanah. (tangkapan layar)--
Begitu juga dengan sarana vital lainnya yakni akses jalan dibiarkan rusak menuju kampung tersebut.
Tujuannya hanya agar warga tak lagi tinggal di kampung itu lantaran alasan keselamatan
Warga yang terkena bencana untuk sementara tinggal di huntara sambil menunggu proses pembangunan hunian tetap atau huntap.
BACA JUGA:Satu Malam Dua Lokasi Kebakaran Lahan, Petugas Damkar Kuningan Kerja Keras Padamkan Api
Huntap ini dibangun pemerintah daerah dengan anggaran dari pemerintah pusat.
Karena fasilitas listrik sudah dicabut dan akses jalan rusak, maka warga meninggalkan kampungnya dan tinggal di rumah baru dari pemerintah.
Menariknya, selain dibangunkan rumah, pemerintah juga memberikan mebeler isi rumah baru.
Meski begitu, warga masih mendatangi kampung lamanya di siang hari untuk sekadar bersih-bersih.
Berikut ketiga kampung atau dusun mati yang ada di Kabupaten Kuningan.
1. Kampung/Dusun Cimeong, Desa Cilayung Kecamatan Ciwaru
Ada 60 keluarga korban bencana tanah longsor di Dusun Cimeong, Desa Cilayung, Kecamatan Ciwaru, Kuningan.
Para korban menempati rumah baru di Dusun Ciendog yang dibangun pemerintah Kabupaten Kuningan.
Di lokasi yang baru ini, warga tinggal di rumah semi permanen senilai Rp 120 juta per unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: