Ngeri Kalau Benar, Menara Saidah Miring karena Tanah Jakarta Ambles? Begini Hasil Studi Ahli dari ITB

Ngeri Kalau Benar, Menara Saidah Miring karena Tanah Jakarta Ambles? Begini Hasil Studi Ahli dari ITB

Penampakan Menara Saidah di Jl MT Haryono Jakarta Selatan yang diisukan miring.-Yuda Sanjaya-radarkuningan.com

JAKARTA, RADARKUNINGAN.COM - Selain dikenal dengan kisah mistis, Menara Saidah diisukan miring karena pengaruh dari penurunan permukaan tanah di DKI JAKARTA.

Menara Saidah memang kerap menjadi perbincangan, karena gedung bertingkat dengan tinggi 94 meter tersebut berada di jalur utama tol dalam kota Jakarta.

Tepatnya di Jalan MT Haryono, Kota Jakarta Selatan yang merupakan kawasan dengan banyak gedung pencakar langit.

Isu Menara Saidah yang miring tersebut muncul tidak lepas dari bangunan gedung mangkrak sejak tahun 2007 dan ditutup untuk umum.

BACA JUGA:CUMA 1,5 JAM! Rata-rata Waktu Tempuh ke Bandara Kertajati dari Berbagai Daerah di Jawa Barat

Artinya gedung yang dibangun pada tahun 1995 - 1997 tersebut, hanya sekitar 10 tahun saja digunakan. Sebelum satu per satu penghuninya keluar.

Rumors pun berkembang terkait penutupan gedung tersebut, mulai dari masalah sengketa diantara para pemiliknya hingga yang paling populer adalah keangkerannya.

Namun terkait isu gedung Menara Saidah yang miring, sebenarnya sudah diselidiki lewat studi dari Divisi Penelitian Geodesi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung.

Investigasi dilakukan oleh para ahli ITB yakni Heri Andreas, Hasanuddin Zainal Abidin, Dina Anggreni Sarsito, dan Dhota Pradipta.

BACA JUGA:6 Penerbangan Termurah Kertajati - Kuala Lumpur Selama November - Desember 2023, Hanya Rp 515.800

Investigasi tersebut dimuat dengan judul: The Investigation on High Rise Building Tilting from The Issue of Land Subsidence in Jakarta City.

Dalam penelitian tersebut disampaikan bahwa salah satu permasalahan akibat penurunan muka tanah adalah miringnya bangunan.

Di tempat-tempat dimana terjadi penurunan permukaan tanah secara diferensial, kemungkinan memang akan ditemukan bangunan miring.

DKI Jakarta memiliki laju penurunan tanah 1 - 26 sentimeter per tahun). Isu miringnya bangunan akibat penurunan permukaan tanah di Jakarta memang sedang hangat diperbincangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: