Unik, Desa di Kuningan Ini 60 Persen Warganya Merantau, Bekerja di ‘BRI’, Sebagian Besar Anak Muda
Warga Desa Tirtawinangun, Kecamatan Sindangagung, Kabupaten Kuningan mayoritas merantau dan bekerja di BRI atau warung kelontongan.-Istimewa-radarkuningan.com
BACA JUGA:Saung Ma'nioh, Tempat Kuliner Baru di Kuningan, Sop Ayam Kampungnya Bikin Pengunjung Ketagihan
Mereka menguasai sudut-sudut jalan, kios-kios, dan pinggiran pusat keramaian. Para anak muda tersebut, baik warung atau asongan, banyak yang menawarkan 3 hal, yakni bubur, rokok dan indomie.
Maka wajar jika Desa Tirtawinangun ini dikenal sebagai desanya para perantau. Sebab, hanya sekitar 35 persen warga desa tersebut bertahan menjadi petani. Juga hanya 5 persen sebagai pegawai swasta dan Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Tirtawinangun adalah salah satu desa tua di Kuningan. Tahun 706, jejak desa tersebut sudah diketahui.
Pada masa pemerintahan Adipati Kuningan terdapat sebuah wilayah yang sekarang di namakan Desa Kertawangunan.
BACA JUGA:Daftar Pejabat yang Lolos Seleksi Administrasi Open Bidding, Ada 17 Orang, Ini Daftarnya
Di antara wilayah desa tersebut ada sebuah dusun atau Kampung Koki. Sekarang dusun tersebut menjadi Desa Babakanreuma.
Dusun itu dipimpin oleh Datuk Parenca. Seiring perkembangangan zaman, dusun tersebut mengembangkan diri menjadi Desa Koki atau sekarang Desa Babakanreuma.
Di desa Koki terdapat beberapa dusun. Di antaranya dusun atau Kampung Tirta dan Dukuh.
Kampung Tirta kaya akan sumber mata air. Juga dilewati aliran sungai yang cukup besar yang mengairi persawahan di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Belum Seminggu, FANS MU Masuk Goa Lagi, Dibantai Newcastle, Exit dari Carabao Cup
Ada 7 sumur yang airnya dimanfaatkan seluruh kampung Tirta. Yakni Sumur Cigayong, Cikopo, Cikawung, Cijeruk, Cikananga, Cikeuyeup dan Ciledug.
Cerita yang beredar di masyarakat, di Kampung Tirta hiduplah sebuah keluarga yang dikaruniai seorang putri yang cantik jelita. Namanya Nyimas Andayasari. Kecantikannya pun terkenal hingga ke Cirebon.
Kabar tentang kecantikanya sampai terdengar oleh Syeh Mbah Dako dari Lengkong. Bahkan terdengar ke Kasunanan Cirebon. Dako dari Lengkong dan Sunan Cirebon, keduanya ingin meminang Nyimas Andayasari untuk dijadikan istri.
Sunan Cirebon mengirim utusan ke Kampung Tirta untuk menemui kedua orang tua Nyimas Andayasari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: