Wow 5 Ribu Warga Kuningan Usaha Burjo di Jogjakarta, Ada 1.500 Warung Lebih

Wow 5 Ribu Warga Kuningan Usaha Burjo di Jogjakarta, Ada 1.500 Warung Lebih

Warung Burjo Kuningan menjamur di Jogjakarta dan Jawa Tengah.-Istimewa via RencangID-radarkuningan.com

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM - Tak main-main jumlah perantau warga Kabupaten KUNINGAN yang membuka usaha warung burjo atau bubur kacang ijo di Jogjakarta.

Meski tidak ada data secara resmi, tetapi menurut Paguyuban Pengusaha Warga Kuningan (PPWK) Jogjakarta, terdapat lebih dari 5 ribu warga Kuningan yang merantau di Jogjakarta.

Mayoritas dari perantau tersebut memiliki usaha Warung Burjo yang jumlahnya diperkirakan sebanyak 1.500 outlet.

Ketua PPWK Jogjakarta, Andi Waruga mengungkapkan, mayoritas warga Kuningan yang ada di Jogjakarta adalah pemilik dan karywan Warung Burjo.

BACA JUGA:Sekitar 505 Ribu Warga Kuningan Merantau, Mayoritas Bekerja di 'BRI', Paling Banyak dari Wilayah Timur

Mereka rata-rata sudah puluhan tahun merantau. Sedangkan karyawan menggunakan sistem shift yang pulang dalam periode waktu tertentu.

Masyarakat para pengusaha burjo ini, dikenal dengan kemandiriannya. Bahkan, Bupati Kuningan, Acep Purnama dalam satu kesempatan menyebut bahwa mereka adalah Duta Kabupaten Kuningan.

Sebab, dari para pekerja di Warung Burjo inilah, bisa juga disampaikan berbagai informasi mengenai Kabupaten Kuningan.

Usaha ini, memang tidak selamanya lancar. Bahkan pelan-pelan banyak yang mulai tergerus karena burjo yang berganti menjadi warmindo.

BACA JUGA:Peserta Seleksi JPT Pemkab Kuningan Jalani Assesment dan Psikotes, Diawasi Asesor dari UPT BKD Jawa Timur

Hal ini dikarenakan mulai banyaknya warung burjo yang justru kesulitan berjualan sajian andalannya yakni bubur kacang ijo.

Kebanyakan pembelinya justru datang untuk membeli mi instan baik rebus, maupun goreng. Sehingga dari burjo pun berubah jadi warmindo.

Kendati demikian ada juga yang berkembang. Bahkan bukan hanya berjualan burjo, tapi juga merambah ke bubur ayam.

Salah satunya adalah Ahmad yang bekerja di salah satu burjo. Dia mengakui, warungnya nyaris tidak pernah sepi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: